Kader PDI Perjuangan Bontang Terjaring Kasus Narkotika, Partai Tunggu Surat Pengunduran Diri

“Lama sudah tidak komunikasi memang,” sambungnya.

Kepala Polres Bontang AKBP Widho Anriano mengatakan, dari 10 tersangka itu, empat diantaranya target operasi (TO).

Sementara enam lainnya bukan. Rata-rata dari mereka merupakan usia produktif. Yakni berusia 23-45 tahun. Serta tidak memiliki pekerjaan tetap.

BACA JUGA:Kena Getahnya, Pemuda Asal Bontang Ditangkap karena Promosi Judi Online di Medsos

Perwira menengah melati dua itu menjelaskan, tujuh tersangka tinggal di Bontang. Satu di Kecamatan Muara Badak dan dua lainnya di Kutai Timur. Semua tersangka itu pun merupakan pengedar narkotika.

“Awalnya mereka mantan pengguna yang beralih menjadi pengedar. Mereka tidak saling mengenal satu dengan lainnya. Sabu yang mereka miliki itu kebanyakan diambil dari Samarinda,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, tersangka memanfaatkan media sosial untuk bertransaksi. Barang haram itu diedarkan dengan sistem jejak. Sehingga bandar dan pengedar tidak pernah saling bertatap muka.

Ia mengungkapkan, dari total sabu yang diamankan itu, sebanyak 80,46 gram diamankan di Bontang Selatan. Bontang Utara 8,53 gram dan kecamatan Muara Badak sebanyak 7,98 gram.

Sementara AHW ditangkap di kediamannya bersama barang bukti narkoba jenis sabu seberat 5,32 gram.

BACA JUGA:1 Pelajar, 1 Rekening, Upaya Pemkot Bontang Ajarkan Menabung Sejak Dini

“Para tersangka itu melakukan aksinya karena diduga lantaran motif ekonomi,” ungkapnya.

Kasat Narkoba Polres Bontang AKP Rihad menjelaskan, setelah ditelusuri lebih dalam, rupanya AHW merupakan satu jaringan dengan tersangka Aheng.

Ia diamankan dalam pengungkapan pada Mei 2025 silam.

Setelah rekannya diamankan, AHW melanjutkan bisnisnya. Menggunakan metode sebar serupa. Dimana sabu didatangkan kemudian dijejakkan di Jalan MH Thamrin.

BACA JUGA:Mabuk, Buat Onar dengan Sajam, Pemuda Bontang Ini Ditangkap Polisi

Sumber: