Bendera One Piece Paling Dicari, Penjualan Atribut Kemerdekaan di Balikpapan Justru Merosot
Topik, salah satu pedagang bendera asal Garut yang berjualan di Balikpapan.-Salsabila/Disway Kaltim-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Menjelang peringatan HUT ke-80 RI, permintaan masyarakat terhadap bendera bergambar simbol bajak laut dari serial anime Jepang One Piece meningkat.
Fenomena tersebut berdampak pada pedagang musiman atribut kemerdekaan. Salah satunya Topik.
Penjual bendera asal Garut, Jawa Barat, yang membuka lapak di kawasan Jalan Jenderal Ahmad Yani, Balikpapan Tengah.
Topik mengaku banyak calon pembeli justru mencari Jolly Roger. Yaitu lambang bajak laut bergambar tengkorak bertopi jerami, yang dikenal sebagai simbol kelompok Topi Jerami dalam anime tersebut. Namun, permintaan itu tidak ia layani.
"Rame yang nanya bendera One Piece, tapi kita enggak jual. Saya malah takut, bikin masalah, buat apa," katanya, Rabu 6 Agustus 2025.
Ia menjelaskan bahwa dirinya datang bersama rombongan dari Garut membawa berbagai jenis atribut kemerdekaan hasil produksi pengrajin lokal.
"Saya baru dua tahun terakhir berjualan bendera di Balikpapan," ucap Topik.
Produk yang dijual meliputi bendera merah putih untuk tiang, umbul-umbul, dekorasi pagar dan kendaraan, hingga latar belakang (background) ukuran besar, dengan harga bervariasi antara Rp5.000 hingga Rp400.000. Tergantung ukuran dan jenis kain.
Meski lapaknya tetap ramai pengunjung, Topik mengungkapkan bahwa omzet penjualan tahun ini menurun cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dulu bisa Rp 3 juta sampai Rp 4 juta sehari, sekarang paling Rp700 ribu sampai Rp1 juta. Banyak yang datang cuma nanya bendera One Piece," jelasnya.
Topik menyebut pertanyaan seputar bendera Jolly Roger muncul hampir setiap hari. Namun ia menegaskan bahwa dirinya hanya menjual bendera resmi dan atribut nasional untuk menyambut 17 Agustus.
"Hampir tiap hari ada yang nanya. Padahal kita niatnya jual buat 17 Agustusan. Ini bendera resmi, bukan yang aneh-aneh," imbuh Topik.
Ia juga menyampaikan kekhawatirannya menjual bendera non-nasional karena berpotensi menimbulkan kontroversi atau melanggar aturan.
Ia dan rekan-rekannya pun memilih fokus pada atribut kemerdekaan sebagai bentuk penghormatan terhadap hari besar nasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
