Tantangan Pendidikan di Balikpapan: Kekurangan Guru dan Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik.-dok/chandra/disway-
BACA JUGA:Merasa Tertipu Hampir Rp1 Miliar dalam Bisnis Ikan, Pria di Balikpapan Lapor Polisi
BACA JUGA:DPRD Desak Pemkot Balikpapan Tuntaskan Banjir dan Air Bersih Lewat RPJMD Baru
Meski berbagai tantangan masih dihadapi, Dinas Pendidikan terus menjalin kolaborasi sehingga dapat menjaga mutu pendidikan di Balikpapan.
Upaya Kolaboratif Disdik Balikpapan untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Balikpapan, di antaranya:
- Google for Education melalui KSRG menyelenggarakan pelatihan TIK untuk guru-guru di Balikpapan.
- Telkom Wilayah Balikpapan memperkenalkan platform PIJAR sebagai Learning Management System (LMS) untuk mempermudah akses materi pembelajaran daring.
- Gugah Nurani Indonesia (GNI) mendampingi sekolah dasar dan SKB untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif.
- Kutai Refinery Nusantara (KRN) melalui program CSR mendampingi SDN 021 dan SMPN 21 Balikpapan dalam pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dan pemenuhan kebutuhan guru.
- Tanoto Foundation fokus pada pengelolaan kelas di tiga kecamatan di Balikpapan.
- KDOD LAN Samarinda memberikan pelatihan manajemen bagi kepala sekolah untuk memperkuat kepemimpinan satuan pendidikan.
- Balai Guru Penggerak (BGP) Kaltim memfasilitasi pelatihan guru penggerak yang sebagian kini menjabat sebagai kepala sekolah
BACA JUGA:Tiga Kursi Kepala Dinas di Balikpapan Masih Kosong, Pemkot Tunggu Persetujuan Mendagri
BACA JUGA: Persiapan Hari Kemerdekaan Mendatang, Kesbangpol Balikpapan Buka Tahapan Seleksi Paskibra
- Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim mendukung implementasi kurikulum dan pengelolaan dana BOS.
Atas kolaborasi dari berbagai pihak, Irfan Taufik mengungkapkan bahwa sebanyak 200 guru telah meraih sertifikasi GCE Level 1, 80 guru Level 2, dan 40 guru Level 3/TSA.
Kendati demikian, ia terus menekankan pentingnya kerja sama dengan sektor swasta seperti KRN dalam mengurangi kesenjangan pendidikan.
"Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, kami yakin kekurangan guru ini bisa diatasi. Kami akan terus berinovasi agar kualitas pendidikan di Balikpapan terus meningkat," pungkas Irfan Taufik dengan penuh rasa optimis.
Pemkot Balikpapan tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan guru, tetapi juga berencana untuk terus menambah Unit Sekolah Baru (USB) serta ruang kelas baru setiap tahunnya.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, diharapkan kualitas pendidikan di Balikpapan bisa terus berkembang dan lebih merata.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

