Aksi Pungut Sampah di Sungai Karang Mumus, Andi Harun Ajak Masyarakat Menjaga Kebersihan Lingkungan
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat lakukan gerakan pungut sampah di Sungai Karang Mumus, Sabtu (31/5/2025).-Mayang Sari/ Nomorsatukaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kota Samarinda menggelar aksi “Gerakan Perahu Ketinting Pungut Sampah Sungai Karang Mumus (SKM) dan Apel Bersama” di Jalan Tongkol, Sungai Dama, Samarinda Ilir, Sabtu (31/5/2025) pagi.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar aksi memungut sampah di sungai, melainkan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat agar turut peduli terhadap kebersihan lingkungan.
"Gerakan ini bukan seremoni semata. Ini adalah upaya kita menanamkan kesadaran kolektif kepada masyarakat bahwa sungai adalah bagian dari hidup kita. Kalau kita jaga, maka lingkungan kita sehat. Kalau kita abaikan, maka kita yang akan menuai akibatnya," ungkap Andi Harun.
Berbekal helm dan rompi pelindung, Andi Harun turun ke lapangan dengan menaiki perahu ketinting bersama sejumlah pejabat, relawan, serta warga.
BACA JUGA: Samarinda Segera Terapkan Kartu Parkir Berlangganan
BACA JUGA: Ahli Waris Setuju, BPBD Samarinda Relokasi 35 Makam Terdampak Longsor
Aksi ini bukan hanya bentuk simbolik, tapi juga menunjukkan bahwa pemimpin pun harus berada di barisan terdepan ketika bicara soal tanggung jawab lingkungan. Ini juga menunjukkan aksi nyata bahwa Pemimpin tidak hanya berbicara tapi juga langsung aksi di lapangan.
Ia juga menyinggung soal banjir yang kerap terjadi di Samarinda. Menurutnya, penanganan banjir tidak bisa hanya mengandalkan pembersihan drainase dan sungai, tetapi juga perlu ditopang kebijakan lingkungan yang lebih berpihak.
"Banjir itu variabelnya banyak, tidak hanya di Samarinda, tapi juga di kabupaten kota sekitar. Kita bisa bersihkan saluran air, tapi kalau di hulu masih ada aktivitas tambang atau pengupasan lahan tanpa pengawasan, maka sedimentasi akan terus terjadi,"jelasnya.
Andi Harun menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk masyarakat yang kritis, untuk turut memberikan solusi bukan hanya menyalahkan pemerintah.
BACA JUGA: Tambang Emas Ilegal di Sungai Kelian Makin Marak, Ancam Lingkungan dan Ekosistem Sungai Mahakam
BACA JUGA: Pemkab Berau Gandeng Semua Pihak Prioritaskan Penanganan Pasca Banjir
"Kritik itu penting, tapi alangkah baiknya juga disertai solusi. Pemerintah sangat terbuka untuk berdiskusi dan menerima masukan. Kita ingin semua orang merasa punya tanggung jawab terhadap persoalan lingkungan," kata Andi.
Ia juga menyinggung soal rencana penghapusan zona tambang dalam peta ruang wilayah Kota Samarinda pada tahun 2026 mendatang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
