Bankaltimtara

Andi Harun Akui Pengelolaan Sampah di Samarinda Masih Open Dumping: Tunggu Akhir Tahun

Andi Harun Akui Pengelolaan Sampah di Samarinda Masih Open Dumping: Tunggu Akhir Tahun

Wali Kota Samarinda, Andi Harun memastikan pihaknya bakal merealisasikan pengelolaan sampah dengan insinerator mulai akhir tahun 2025.-(Disway Kaltim/ Mayang)-

Pada 2025 ini, Pemkot Samarinda mengalokasikan anggaran khusus untuk pengadaan insinerator di 10 kecamatan secara komunal. 

"Dan tahun ini juga sudah kita lokasikan anggaran sementara dalam proses lelang untuk pengadaan insinerator. Jadi tunggu saja, akhir tahun ini akan terwujud pengolahan sampah Samarinda yang jauh lebih baik," jelasnya. 

AH menegaskan, ke depannya jika insinerator Kota Samarinda telah tersedia di tiap kecamatan, maka tidak akan lagi memakai sistem dumping. 

Ia juga melarang penimbunan sampah yang menggunung. 

BACA JUGA: Tekan 600 Ton Sampah Harian, TPA Sambutan Diperluas 30 Hektare dan Siapkan 10 Insinerator

Kemudian, perkembangan proses ini sudah dilaporkan Pemkot Samarinda kepada KLHK

"Jadi poinnya adalah tidak lagi memakai sistem dumping, tidak boleh lagi ada gunungan sampah di TPA. Ke depannya, bagaimana sampah itu dikelola secara bijaksana tidak lagi menggunakan pola lama," katanya. 

Dirinya juga mengimbau agar pelaksaan pengelolaan sampah memakai pola baru yaitu pemilahan sampah melalui TPST atau TPS 3R. 

AH optimis, dengan pengadaan insinerator ini akan berdampak positif juga dalam penilaian Kementrian di tahun depan.

BACA JUGA: Samarinda Darurat Sampah Plastik, Wali Kota Pimpin Seruan Peduli Lingkungan

"Jadi di setiap kelurahan, di setiap wilayah sehingga sampah yang masuk ke TPA itu semakin sedikit. Agar residu sampah semakin sedikit dan tahun ini seperti yang saya sampaikan tadi, akan kita aktifkan 10 insenerator di 10 kecamatan yang bisa mengelola sampah 10 ton per 4 jam jadi tunggu saja hasilnya," terangnya.

Andi Harun menggarisbawahi, bahwa Pemkot Samarinda terus berbenah dan tidak menutup diri dari saran dan kritik yang mengarah kepada perbaikan kota.

"Jadi itu saya tidak sangkal, Kita harus akui memang berpuluh-puluh tahun kita kelola sampah dengan sistem dumping. Baru dua tahun terakhir ini, kita melakukan pembenahan termasuk pengelolaan air limbah di TPA Sambutan," pungkasnya.

Sebagai informasi, KLHK telah mengambil langkah tegas untuk menghentikan praktik open dumping di seluruh Indonesia. 

BACA JUGA: BRI Libatkan Pekerjanya Praktikan Zero Waste to Landfill, Setor Sampah Botol Plastik Dapat Reward

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: