Bankaltimtara

Polemik Pemindahan Pasar Subuh: 4 Mei Mulai Relokasi, Baru 3 Orang Ambil Nomor Lapak Baru

 Polemik Pemindahan Pasar Subuh: 4 Mei Mulai Relokasi, Baru 3 Orang Ambil Nomor Lapak Baru

Kawasan Pasar Beluluq Lingau (Dayak) di Jalan PM Noor, Sempaja Samarinda, Lokasi baru para pedagang Pasar Subuh akan di tempatkan.-mayang/disway-

Selain itu, pemkot saat ini tengah berusaha untuk melakukan penataan sejumlah pasar demi menciptakan tatanan kota yang tidak semrawut

BACA JUGA:Paguyuban Pedagang Pasar Subuh Samarinda Menolak Direlokasi.

"Intinya pemerintah juga melakukan penataan pasar dengan baik. Misal, ketika orang mau beli baju, bisa ke pasar pagi. Mau beli sayur-sayuran murah, bisa ke pasar segiri. Begitu juga membeli oleh-oleh, bisa ke Citra Niaga," imbuhnya.

Marnabas menambahkan, rencana penertiban lapak di lokasi lama akan dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda pada Minggu, 4 Mei 2025.

Penertiban ini dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Puluhan pedagang dimintai agar bersiap dan tidak lupa mengingat nomor lapak barunya.

Pencabutan nomor lapak pun telah digelar Kecamatan Samarinda Kota pada Rabu, 30 April 2025 kemarin. Proses ini menjadi bukti komitmen itu.

Namun berdasarkan catatan lurah Samarinda kota, dari 57 pedagang yang terdaftar, hanya tiga orang yang datang dan mengambil nomor lapak di lokasi pasar baru.

Camat Samarinda Kota, Yosua Laden, pun mengakui rendahnya partisipasi pedagang. Namun, ia menegaskan bahwa relokasi sudah dikaji matang dan disepakati lintas instansi.

"Penataan pasar ini bukan keputusan sepihak. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan, kelurahan, bahkan unsur pengamanan. Dasarnya jelas, alasan kemacetan dan kekacauan lalu lintas yang sering dikeluhkan warga di Jalan Yos Sudarso setiap pagi," ungkap Yosua.

Ia menilai, Pasar Subuh yang buka sejak dini hari hingga pagi memang kerap menimbulkan masalah, mulai dari parkir sembarangan hingga aktivitas jual beli yang tumpah ke badan jalan.

“Banyak kendaraan terhambat. Belum lagi laporan pengguna jalan yang merasa tidak nyaman. Karena itu, relokasi adalah upaya menciptakan pasar yang lebih tertata dan aman,” bebernya

BACA JUGA:Samarinda Book Party Buktikan Literasi Hidup di Ruang Publik Kota Tepian

BACA JUGA: Samarinda Tuan Rumah Dialog Sastra Melayu Serantau 2025, Undang Penulis dari Tiga Negara.

Meski respons pedagang masih minim, Yosua tetap optimistis proses relokasi akan berjalan. Ia menyebut pendekatan persuasif terus dilakukan hingga batas akhir.

“Kami paham ada keraguan dari pedagang. Tapi kami juga yakin, Pasar Rakyat Beluluq Lingau sudah disiapkan dengan fasilitas yang memadai. Ini bukan semata-mata kepentingan pemerintah, tapi juga demi keberlangsungan usaha para pedagang,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: