Kata Pemkot Samarinda Usai Didemo HMI: Kami Sudah Antisipasi Banjir dan Longsor
Marnabas Asisten II Pemkot Samarinda saat ditemui usai demo HMI di Balaikota Samarinda.-rahmat/disway kaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menanggapi unjuk rasa yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah.
Aksi itu berlangsung di depan Balaikota Samarinda, Senin (2/6/2025) Sore. Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas turut hadir di hadpaan pengunjuk rasa, menggantikan Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Marnabas menegaskan bahwa pemerintah sudah menjalankan berbagai upaya penanganan banjir. Termasuk memperbesar saluran drainase dan membangun kolam retensi di titik-titik rawan.
BACA JUGA:Banjir Surut, Ancaman Baru Muncul: Ular Serbu Permukiman Warga Samarinda
BACA JUGA:Kota Samarinda Kembali Dikepung Banjir, Dilaporkan 24 Titik Tergenang dan 5 Titik Longsor
“Kami sudah punya program penanganan banjir. Drainase kita sudah diperbesar, dan itu diakui sendiri bahwa ukurannya memang besar,” ujar Marnabas.
Ia menjelaskan, intensitas hujan yang terjadi beberapa waktu lalu memang jauh di luar dugaan. Menurutnya, curah hujan kali ini adalah yang tertinggi sejak ia tinggal di Samarinda.
“Saya saja baru kali ini melihat hujan sebesar itu. Sopir saya bahkan kebanjiran, padahal biasanya tidak,” tambahnya.
Marnabas menekankan, perencanaan ke depan akan diperkuat untuk mengantisipasi anomali cuaca.
BACA JUGA:HMI Samarinda Aksi di Balai Kota, Soroti 100 Hari Kepemimpinan Andi Harun-Saefuddin Zuhri
Selain itu, pemerintah juga tengah menyusun strategi tambahan agar tidak hanya mengandalkan sistem yang sudah ada.
“Perlu perencanaan ganda. Tidak cukup hanya dengan sistem sekarang. Kita akan tambah kapasitasnya, terutama untuk menghadapi curah hujan ekstrem,” jelasnya.
Selain banjir, pemerintah juga menyoroti persoalan longsor. Ia mengungkapkan bahwa warga telah diimbau agar tidak mendirikan bangunan di dekat lereng curam.
Bahkan, peringatan itu sudah disampaikan sejak lama melalui RT, lurah, dan camat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
