Bankaltimtara

Wali Kota Samarinda Klarifikasi Isu Pecinan di Balik Relokasi Pasar Subuh

Wali Kota Samarinda Klarifikasi Isu Pecinan di Balik Relokasi Pasar Subuh

Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan bahwa relokasi pedagang Pasar Subuh tidak terkait dengan rencana pembangunan kawasan pecinan di kawasan tersebut.-(Disway Kaltim/ Mayang)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Rencana relokasi pedagang Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso ke Pasar Beluluq Lingau atau yang juga dikenal sebagai Pasar Dayak, memicu beragam respons publik. 

Di tengah polemik tersebut, muncul isu yang mengaitkan relokasi ini dengan rencana pembangunan kawasan pecinan

Menanggapi hal ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun memberikan klarifikasi tegas.

Dalam rapat koordinasi tim terpadu pada Senin pagi (5/5/2025), Andi Harun menegaskan bahwa relokasi dilakukan karena lahan yang digunakan saat ini bukan milik Pemerintah Kota (Pemkot), melainkan milik pribadi. 

BACA JUGA: Polemik Pemindahan Pasar Subuh: 4 Mei Mulai Relokasi, Baru 3 Orang Ambil Nomor Lapak Baru

Pemilik lahan telah dua kali menyurati Pemkot untuk mengambil kembali hak atas tanah tersebut.

"Kalau tanah milik pemkot sih tidak apa-apa saja. Nah sekarang yang punya tanah meminta kembali tanahnya. Jadi dua kali pemilik tanah ini meminta kepada pemkot untuk membantu mengambil alih lahan tersebut. Ya mungkin pemilik lahan ingin memanfaatkan tanah itu," jelas Andi kepada awak media, Senin (5/52025) malam.

Lebih lanjut, ia membantah dugaan bahwa relokasi ini berkaitan dengan rencana pembangunan kawasan pecinan. 

Menurutnya, gagasan pembangunan kawasan tersebut memang ada, tetapi belum masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

BACA JUGA: Paguyuban Pedagang Pasar Subuh Samarinda Menolak Direlokasi

"Coba kalian bisa cek itu di APBD 2025, tidak ada itu rencana pembangunan kawasan Pecinan termasuk di dalamnya. Jadi, itu masih tahap rencana. Tetapi anggarannya belum ada, itu baru gagasan. Kita menggagas dahulu," ungkapnya.

Andi Harun menekankan bahwa relokasi ini merupakan bagian dari upaya penataan kota, bukan bentuk penggusuran tanpa alasan. 

Pemerintah, kata dia, bahkan telah menyiapkan anggaran untuk mendukung pemindahan para pedagang.

"Ini menyangkut tata kota. Kami sudah sediakan anggaran untuk pemindahan mereka, kami bukan ingin mematikan kawasan itu. Justru ingin menata dengan baik, karena ini juga menyangkut tata kota Samarinda. Kawasan ini pun kita pastikan akan bebas dari kemacetan, bersih," katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: