Polemik Pemindahan Pasar Subuh: 4 Mei Mulai Relokasi, Baru 3 Orang Ambil Nomor Lapak Baru
Kawasan Pasar Beluluq Lingau (Dayak) di Jalan PM Noor, Sempaja Samarinda, Lokasi baru para pedagang Pasar Subuh akan di tempatkan.-mayang/disway-
SAMARINDA, NOMOSATUKALTIM - Polemik relokasi pedagang Pasar Subuh Samarinda belum usai.
Pemkot Samarinda bersikeras ingin memindahkan para pedagang dari Pasar Subuh di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Samarinda Kota ke Pasar Beluluq Lingau (Dayak) di Jalan PM Noor, Sempaja Samarinda.
Hal ini ditegaskan Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy. Ia menyampaikan bahwa Pemkot telah melakukan sosialisasi awal pada 2 Oktober 2023 lalu. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari permintaan pemilik lahan yang sejak 2014 telah bersurat kepada pemerintah agar lokasi tersebut segera dikosongkan.
"Pemilik lahan sudah sejak lama meminta agar kawasan itu dikosogkan. Mereka kembali bersurat belum lama ini, karena kecewa merasa ‘di-prank’, seolah-olah pemerintah akan menertibkan, tapi nyatanya terus ditunda karena permintaan pedagang," ungkap Marnabas, Jumat (2/5/2025)
BACA JUGA:Raih Kinerja Tinggi, Pemkot Samarinda Masuk 7 Besar Kota Terbaik Se-Indonesia
BACA JUGA:Hari Buruh 2025: Jurnalis Bukan Sekadar Penyampai Berita, AJI Samarinda Serukan Upah Layak.
Terkait kekhawatiran pedagang lama di Pasar Dayak atas kedatangan pedagang baru dari Pasar Subuh, ia menyatakan jangan khawatir. Persoalan itu telah ditangani dengan penambahan fasilitas.
“Dulu memang ada yang keberatan. Tapi sekarang sudah kami tambah fasilitasnya, dan para pedagang lama juga senang karena ada dinamika baru di pasar itu,” jelas Marnabas.
Marnabas menegaskan, relokasi ini dilakukan secara persuasif. Pedagang yang bersedia pindah akan difasilitasi. Yang tidak mau tetap diminta tidak lagi berjualan di lokasi lama. Karena lahan tersebut bukan milik pemerintah.
“Yang mau pindah, kami fasilitasi. Yang tidak mau, tidak dipaksa. Tapi mereka tidak boleh lagi berjualan di tempat lama karena pemilik lahan tidak mengizinkan, dan pemerintah juga tidak memiliki izin di sana,” tegasnya.
“Kami hanya menjalankan amanah, bukan menggusur secara sewenang-wenang. Ini proses panjang dan sudah melalui dialog. Pemerintah ingin mengayomi, bukan menyakiti,” sambungnya.
Hingga saat ini, sebagian pedagang telah mulai berpindah secara mandiri ke lokasi baru, dan jumlahnya bertambah setiap hari.
Dari sekitar 57 pedagang Pasar Subuh, pemkot telah menyediakan lebih dari 100 kios di lokasi baru, bahkan disiapkan ruang tambahan jika diperlukan.
“Jumlah kiosnya bahkan kami lebihkan agar bisa menampung semua pedagang dan ada ruang tambahan jika diperlukan,” kata Marnabas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
