Bankaltimtara

Stunting Dilaporkan Naik: Wabup Mahulu Tegaskan Keseriusan Semua Pihak, Terutama Aparat Kampung

Stunting Dilaporkan Naik: Wabup Mahulu Tegaskan Keseriusan Semua Pihak, Terutama Aparat Kampung

Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun-Iswanto/ Nomorsatukaltim-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Angka prevalensi stunting di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) mengalami peningkatan hingga 20 persen dari yang sebelumnya berada di bawah 14 persen. Kenaikan ini berdasarkan laporan terbaru hasil survei dari Provinsi Kaltim.

Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun menegaskan, pentingnya keseriusan seluruh pemangku kepentingan dalam menangani masalah stunting di wilayah tersebut.

Seruan ini disampaikan Wabup usai memimpin rapat koordinasi konvergensi percepatan penanganan stunting di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Ujoh Bilang, Selasa 19 Agustus 2025.

Ia juga menegaskan, meskipun ada laporan kenaikan, namun penting untuk mengidentifikasi data tersebut, sehingga bisa diketahui penyebab dan kampung mana saja yang mengalami peningkatan.

“Itu kan laporan dari survei provinsi, tapi kita belum tahu persis kenaikannya di mana. Nah, mungkin di rapat nanti akan disampaikan kampung-kampung mana yang ada kenaikan kasus stunting. Atas dasar informasi itu kita lakukan rapat koordinasi hari ini,” ujarnya.

Yohanes menekankan, langkah cepat perlu dilakukan mulai dari pendataan dan identifikasi kelompok rentan hingga penanganan jangka pendek maupun panjang.

“Harapan kita Mahakam Ulu ini bukan hanya turun, tapi bisa zero stunting. Karena masyarakatnya sedikit, masa ada stunting,” tegasnya.

Terkait kendala di lapangan, Wabup menilai penanganan stunting di Mahulu tidak hanya bergantung pada anggaran, tetapi juga menyangkut keseriusan para pihak hingga tingkat kampung.

Ia mencontohkan, masih ada perangkat kampung dan posyandu yang justru tidak mengetahui kondisi warganya.

“Lucu sekali kalau Ketua RT atau petinggi tidak tahu ada warganya yang stunting, malah orang lain yang tahu. Artinya ini tidak serius. Harusnya segera dilaporkan supaya cepat ditangani. Jangan hanya kerja rutinitas,” tegasnya.

Karena itu, Avun berharap petinggi kampung hingga camat benar-benar hadir di tengah masyarakat. Jangan sampai aparat kampung justru kebanyakan tinggal di luar kampung, hingga tidak mengetahui kondisi kesehatan warganya.

“Jangan setelah jadi petinggi, malah banyak di kota. Kita harus tahu persis kondisi warga kita,” ujarnya.

Ia kembali menegaskan agar semua pihak di Mahulu berkomitmen penuh. “Kita sudah punya metode penanganan, tinggal keseriusan saja. Kalau ada kasus stunting, segera ditangani. Jangan tunggu berlarut,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Mahulu, Damianus Tamha mengatakan, bahwa sebenarnya setiap kampung sudah ada anggaran tersendiri untuk penanganan stunting.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: