Bankaltimtara

Bupati PPU Instruksikan Tangani Stunting dan Optimalkan Tim Terpadu Lintas OPD

Bupati PPU Instruksikan Tangani Stunting dan Optimalkan Tim Terpadu Lintas OPD

Bupati PPU, Mudyat Noor.-istimewa-


PPU, NOMORSATUKALTIM - Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor mengeluarkan instruksi untuk penanganan stunting dan kesehatan ibu dan anak.

Dikatakannya, demi keluar dari situasi ini, harus dimulai dari kerangka kerja sektoral dan dioptimalkan melalui Tim Terpadu lintas organisasi perangkat daerah.

Skema ini dilakukan untuk percepatan penanganan kesehatan anak, balita, dan ibu hamil, yang selama ini sering terhambat oleh ego sektoral dan data yang berbeda-beda.

Mudyat secara eksplisit menyebutkan instansi-instansi yang wajib terlibat aktif, tidak hanya Dinas Kesehatan.

Instansi tersebut mencakup Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3A2KB), Dinas Ketahanan Pangan, hingga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD).

"Kita butuh satu tim, satu data, dan satu langkah. Jangan lagi tiap instansi jalan sendiri. Dengan data yang sama, program kita lebih terlihat dan lebih tepat sasaran," katanya, Minggu 23 November 2025.

Dorongan ini muncul setelah adanya penyampaian dari Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji  menunjukkan bahwa angka stunting di PPU masih berada di posisi ketujuh se-provinsi.

Mudyat menekankan, desa yang memiliki dana mandiri harus menjadi ujung tombak dalam penguatan layanan kesehatan dasar, termasuk optimalisasi peran Posyandu dengan dukungan dana desa.

Selain strategi lintas sektor, Bupati Mudyat Noor juga menyoroti aspek kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan. Ia mengakui adanya kendala klasik seperti keterbatasan peralatan, aturan BPJS, dan sarana.

Namun, ia menegaskan bahwa kendala teknis tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan empati.

"Kalau alat kita terbatas, minimal pelayanannya dimaksimalkan. Memanusiakan manusia. Mental dan psikologis pasien itu harus dibangun," ujarnya.

Dirinya berharap memberikan contoh perawat di luar negeri yang mengutamakan keramahan dan empati.

Ia juga berharap rumah sakit di PPU menjadi tempat yang memberi rasa aman dan nyaman, bukan tempat orang sakit bertambah sakit.

"Pendidikan dan kesehatan adalah dua sektor yang akan terus menjadi prioritas utama. Kami mendorong seluruh jajaran untuk inovatif dan melayani dengan sungguh-sungguh, memanfaatkan setiap celah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik meskipun dengan kemampuan daerah yang terbatas," pungkas Mudyat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: