Wabub Mahulu Sarankan Pengolahan Kakao Dilakukan Melalui BUMK

Wabub Mahulu Sarankan Pengolahan Kakao Dilakukan Melalui BUMK

Ilustrasi kakao di Mahulu. -istimewa-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM – Pemkab Mahulu terus berupaya meningkatkan pendapatan petani kakao. Yakni mendorong pengolahan hasil pertanian melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK). Langkah ini diharapkan dapat memperkuat sektor agribisnis dan memperluas pasar ekspor kakao di Mahulu.  

Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, berpendapat bahwa pengolahan hasil kakao sebaiknya dilakukan oleh BUMK yang berfungsi untuk menampung dan mengelola hasil tani secara terstruktur.  

“Hasil produksi kakao di Mahulu sebaiknya ditampung oleh badan usaha milik kampung (BUMK). Ini untuk memastikan bahwa hasil tani dapat dikelola dengan baik,” kata Avun, Senin (6/1/2025).

Menurutnya, BUMK tidak hanya berperan sebagai penampung, tetapi juga bertindak sebagai pelaku utama dalam memasarkan kakao ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar ekspor.  

“Nantinya, BUMK bertindak sebagai pengelola hasil tani dan pelaku pemasaran kepada pelaku ekspor,” jelasnya.  

Program ini diharapkan dapat meningkatkan harga jual kakao Mahulu di pasar global, yang pada gilirannya akan memberi dampak positif pada kesejahteraan petani.

Ia meyakini bahwa pemanfaatan BUMK sebagai jembatan antara petani dan pasar ekspor akan membantu mengoptimalkan potensi kakao yang dimiliki Mahulu.

“Dengan adanya BUMK yang mengelola hasil pertanian secara terorganisir, kami berharap kakao Mahulu bisa lebih dikenal di pasar internasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap petani lokal agar dapat meningkatkan kualitas produksi.

“Kita akan terus memperkuat kualitas hasil tani kakao agar bisa bersaing dengan produk kakao dari daerah lain,” tambahnya.  

Melalui kebijakan ini, Pemkab Mahulu juga berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani dalam hal pengelolaan pertanian dan pemasaran produk.  

“Kami akan memastikan ada pelatihan yang cukup agar petani kita dapat mengelola hasil produksi secara maksimal,” ujarnya.

Ke depan, Ia berharap Mahulu bisa menjadi pusat produksi kakao berkualitas yang dapat menarik minat pasar ekspor, dan meningkatkan perekonomian lokal secara berkelanjutan.  

Langkah ini sejalan dengan upaya Pemkab Mahulu untuk menciptakan perekonomian masyarakat yang inklusif dan berbasis pada potensi lokal yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: