Enggak Main-Main, Pemkot Samarinda Siapkan Alat Senilai Rp 10 M Atasi Limbah Sampah

Enggak Main-Main, Pemkot Samarinda Siapkan Alat Senilai Rp 10 M Atasi Limbah Sampah

Incinerator alat pembakar limbah yang terkontrol melalui suhu tinggi yang digadang akan menjadi solusi pengurangan sampah di Samarinda.-mayang/disway-

Sementara itu, Asisten II Pemkot Samarinda Marnabas Patiroy mengungkapkan bahwa pembangunan insinerator ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan. Karena pemkot telah menutup TPA Bukit Pinang beberapa waktu lalu.

"Dengan adanya insinerator, sampah-sampah akan diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke TPA. Sehingga, usia pakai TPA dapat diperpanjang," ungkapnya.

Marnabas menyebut, untuk merealisasikan rencana ini, Pemkot Samarinda telah melakukan sejumlah persiapan.

BACA JUGA:Ditemukan di Paket Bea Cukai, 456 Butir Obat Terlarang Gagal Edar

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) telah ditugaskan untuk mencari lahan seluas 1.000-5.000 meter persegi di setiap kecamatan. Lahan ini nantinya akan digunakan untuk membangun insinerator.

"Kami sudah koordinasi dengan BPKAD untuk mencari lahan milik pemerintah yang sesuai," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa insinerator yang akan digunakan memiliki kapasitas 10 kubik per 8 jam. Teknologi ini dinilai cukup efektif untuk mengurangi volume sampah dan meminimalisir dampak lingkungan.

"Insinerator ini akan dilengkapi dengan filter untuk menyaring asap hasil pembakaran, sehingga tidak mencemari lingkungan," tambahnya. “Termasuk sisa residu pembakaran, rencananya akan dibuat paving block yang bisa dijual sehingga bernilai ekonomis,” jelas Marnabas.

Meskipun proyek ini dianggap sebagai solusi jangka pendek yang efektif, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah potensi dampak lingkungan dari pembakaran sampah.

“Oleh karena itu, kami terus melakukan kajian mendalam sebelum memulai pembangunan insinerator. Nantinya yang akan membangun sarprasnya adalah DPUPR Samarinda serta DLH yang mengoperasikannya,” terangnya.

BACA JUGA:RSUD AWS Samarinda Lakukan Transformasi Digital

Incinerator yang akan digunakan di Samarinda memiliki teknologi pengolahan asap tanpa cerobong.

Di mana, nantinya asap dari hasil pembakaran akan dialirkan ke tanah berisi air dan disaring menggunakan alat penangkap asap. sehingga hasil akhirnya berupa air bersih yang sudah terfilter.  

Rencananya, pembangunan insinerator akan dilakukan di dekat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) agar pengelolaan sampah menjadi lebih efisien.

"Dengan lokasi tersebut, diharapkan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat berkurang secara signifikan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: