Penasaran Apa Tantangan Terbesar jadi Seorang Humas? Praktisi Beri Penjelasan

Praktisi Public Relations, Langoday Aldo.-Gathan/Disway-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Apa sebenarnya tantangan terbesar seorang Humas (Public Relation/PR) di era modern? Bagaimana mereka bisa terus relevan di tengah derasnya perubahan teknologi dan budaya? Langoday Aldo, Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC), berbagi pandangannya dalam sebuah acara diskusi interaktif baru-baru ini.
Menurut Aldo, PR di era modern adalah seni yang adaptif dan dinamis.
Profesi ini bukan sekadar pekerjaan administratif di belakang meja, melainkan peran strategis yang melibatkan pengelolaan komunikasi secara kreatif dan profesional.
“PR itu seni. Dinamika dan adaptasinya menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan program kerja. Kita harus mampu menghadapi berbagai kondisi dan tetap menjaga profesionalisme,” ujarnya.
BACA JUGA : Tanggapi Isu Kenaikan Iuran BPJS di 2025, Menkes: Kalau Dilihat dari Kondisi Keuangan ...
Ia menekankan bahwa PR juga harus memiliki kemampuan sosial yang baik.
Menutup diri atau tidak berbaur hanya akan menyulitkan seorang PR dalam menjalin hubungan yang efektif dengan berbagai pihak.
Alumni Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman ini menyoroti pentingnya memahami lokalitas dalam menjalankan tugas sebagai PR.
Lokalitas, katanya, adalah soal orisinalitas yang mencerminkan kreativitas, kebanggaan, dan nilai tinggi.
BACA JUGA : Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Kerap Jadi Tempat Curhat Ibu, Ada Beban Psikis?
“Lokalitas bukan hanya tentang tempat, tapi juga keaslian, kesempurnaan, dan kepuasan. Seorang PR harus memahami esensi produk atau layanan yang diwakilinya. Ketahui alasan produk itu dibuat, tujuannya apa, dan bagaimana menjaga keberlanjutan nilainya,” jelas Aldo.
Ia memberikan contoh, sebagai PR di rumah sakit, nilai utama yang dibangun adalah kepercayaan publik terhadap kualitas layanan kesehatan.
Hal ini berbeda dengan PR di sektor lain, seperti hotel atau pertambangan, yang memiliki fokus nilai yang berbeda.
“Kreativitas adalah kunci. Ketika seorang PR memahami nilai inti dari pekerjaannya, dia akan mampu menciptakan strategi komunikasi yang berkelas, bernilai tinggi, dan eksklusif,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: