Jalan Rusak dan Listrik Belum Full 24 Jam, Ini Tanggapan Paslon Pilkada Kukar 2024
Paslon 01, Edi Damansyah-Rendi Solihin dalam Debat Publik Pilkada Kukar 2024, pada Senin malam (11/11/2024).-(Foto/ Tangkapan layar TVRI)-
Menurut Dendi, jika mereka terpilih, mereka berencana mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kukar serta memanfaatkan investasi untuk memperbaiki kondisi ini.
"Selain mengandalkan APBD, kita bisa mengundang investor agar pembangunan lebih cepat, juga dengan bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat," tambahnya.
BACA JUGA: Perlu Kontribusi Semua Pihak Atasi Lahan Kritis Pasca Tambang dengan Menanam Pohon Endemik
BACA JUGA: BI Perwakilan Kaltim Tingkatkan Minat Generasi Muda Sebagai Entrepreneur di Benua Etam
Paslon nomor urut 01, Edi Damansyah-Rendi Solihin, yang merupakan petahana, menyatakan bahwa masalah listrik di beberapa desa terpencil telah diupayakan solusinya.
Saat ini, pasokan listrik di tiga desa telah ditingkatkan dari 6 jam menjadi 12 jam per hari dan akan terus diperbaiki hingga mencapai layanan 24 jam.
"Kami akan memastikan pasokan listrik di tiga desa seperti Sepatin, Muara Pantuan, dan Tani Baru bisa mencapai 24 jam. Ini target kami dalam periode kepemimpinan mendatang," ungkap Rendi.
Selain permasalahan listrik, Edi-Rendi menargetkan peningkatan konektivitas jalan antarwilayah untuk mengurangi disparitas antar wilayah hulu, tengah, dan pesisir.
BACA JUGA: Bergabung Menjadi AgenBRILink, Pendapatan Pelaku UMKM di Simalungun ini Meningkat
BACA JUGA: Pemungutan Suara Pilkada 2024, 27 November 2024 Bakal Ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional
"Kami memiliki program untuk menyambungkan jalan-jalan kecamatan agar tidak ada lagi daerah yang terisolir. Wilayah seperti Muara Kembang, Teluk Dalam, dan Bunga Putih akan diprioritaskan dalam lima tahun ke depan," tegasnya.
Paslon nomor urut 02, Awang Yacoub Luthman-Akhmad Zais (AYL-AZA), menyatakan fokus pada pengembangan ekonomi berkelanjutan dan menekan ekonomi ekstraktif.
Mereka juga akan memprioritaskan ekonomi hijau sebagai pendekatan pembangunan Kukar.
"Pembangunan harus berwawasan hijau agar tercipta ekonomi yang berkelanjutan. Kami akan mengurangi ekonomi ekstraktif dan mendorong ekonomi inklusif yang menguntungkan semua pihak," tutur AYL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: