Tahun 2027, PLN ULP Melak Targetkan 30 Kampung di Kubar Teraliri Listrik

Tahun 2027, PLN ULP Melak Targetkan 30 Kampung di Kubar Teraliri Listrik

Manager PLN ULP Melak, Langgeng Asmara-istimewa-

KUBAR, NOMORSATUKALTIM– PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Melak menargetkan seluruh kampung di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) akan teraliri listrik secara penuh pada tahun 2027.

Saat ini, dari total 190 kampung yang ada, masih terdapat 30 kampung yang belum mendapatkan aliran listrik.

“Target kita tahun 2027, seluruh kampung di Kubar listrinya sudah menyala 100 persen. Sekarang masih tersisa 30 kampung lagi,” ungkap Manager PLN ULP Melak, Langgeng Asmara, Sabtu (12/4/2025).

Dia menjelaskan, per 25 Maret 2025 lalu, Kampung Dilang Puti di Kecamatan Bentian Besar sudah menikmati listrik 24 jam, setelah sebelumnya hanya mendapatkan aliran listrik selama 12 jam per hari.

BACA JUGA: Samsun Sebut Pemerataan Listrik di Kaltim Lambat karena PLN Terlalu Monopoli

BACA JUGA: Sisa 4 dari 139 Desa di Paser Belum Terkoneksi Listrik PLN

“Kami bersyukur Kampung Dilang Puti sudah menyala 24 jam penuh. Harapan saya, dalam waktu dekat tiga kampung lainnya di Bentian juga bisa segera menyusul,” ujarnya.

Untuk wilayah Kecamatan Bentian Besar, lanjut Langgeng, terdapat enam kampung yang menjadi fokus program elektrifikasi. Tiga kampung di antaranya termasuk Dilang Puti sudah menyala dan telah dipasangi KWH meter.

Sementara tiga kampung lainnya, yaitu Kampung Sambung, Rende Empas, dan Tukuq, saat ini masih dalam tahap koordinasi dengan pemerintah kampung dan masyarakat.

“Kami sudah menjadwalkan pertemuan dengan pihak kampung dan masyarakat pelanggan pada minggu kedua April. Harapannya, proses pemasangan KWH meter baru bisa segera berjalan di ketiga kampung tersebut,” jelasnya.

BACA JUGA: Warga Kubar Menderita usai Kendaraan Isi Bensin Eceran Tak Layak

BACA JUGA: Pemutihan Pajak Kendaraan di Kubar Resmi Dimulai, Berlaku Hingga 30 Juni 2025

Tak hanya itu, di tahun 2025, PLN juga menargetkan penyalaan jaringan listrik di Kampung Jerang Dayak, Kecamatan Muara Pahu pada akhir April.

Di Kecamatan Mook Manaar Bulat, ada tiga kampung lain yang direncanakan menyusul, yakni Kampung Abit, Kampung Muara Kalaq, dan Kampung Linggang Marimun.

PLN ULP Melak telah menyusun roadmap untuk dua tahun ke depan. Tahun 2026, ada 15 kampung yang menjadi target elektrifikasi, di antaranya: Kampung Muara Ohong, Kecamatan Jempang; Kampung Deraya, Lemper, dan Gerunggung, Kecamatan Bongan; Kampung Jelmu Sibak, Kecamatan Bentian Besar; Kampung Sentalar, Kecamatan Nyuatan.

Lalu, Kampung Kiyaq, Tendiq, Lendian Liang Nayuq, Kenyayan, Muara Ponaq, dan Rikong, Kecamatan Siluq Ngurai; Kampung Muara Batuq, Kecamatan Mook Manaar Bulatan; Kampung Muyub Aket, Kecamatan Tering; Kampung Tanjung Pagar, Kecamatan Muara Pahu.

BACA JUGA: Pengedar Sabu Diciduk, 123 Poket Disita di Barong Tongkok

BACA JUGA: Polres Kubar Tangkap Ebit di Ngenyan Asa, Diduga Anggota Jaringan Sabu 'M BOSS'

Sedangkan pada tahun 2027, ada 12 kampung yang ditargetkan, yaitu: Kampung Ujoh Halang, Kecamatan Long Iram; Kampung Tanjung Soke, Kecamatan Bongan; Kampung Anan Jaya, Kecamatan Bentian Besar; Kampung Betung, Penawang, dan Kendesiq, Kecamatan Siluq Ngurai; Kampung Dasaq, Muara Beloan, Mendung, Jerang Melayu, dan Gunung Bayan, Kecamatan Muara Pahu; dan Kampung Rembayan, Kecamatan Mook Manaar Bulatan.

Butuh Dukungan Pemkab Kubar

PLN juga meminta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Barat terkait pembukaan jalur baru, terutama dalam proses penebangan pohon yang berada di jalur jaringan listrik.

Langgeng menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin, yang turut mendukung upaya PLN dalam mensterilkan jalur jaringan listrik dari pohon-pohon yang berpotensi mengganggu.

 

“Pak Bupati mendukung penuh steril jalur jaringan dari pohon. Penebangan tetap akan dilakukan oleh petugas kami yang memahami safety karena ini berkaitan langsung dengan listrik,” ujarnya.

BACA JUGA: Nyawa Terancam Gegara Jalan Rusak Parah

BACA JUGA: Bantu Korban Kebakaran, Bupati Kubar: Periksalah Intalasi Listrik secara Berkala

Menurutnya, diperlukan surat edaran atau bentuk dukungan resmi dari pemerintah kabupaten, kecamatan, dan kampung, agar proses pembukaan jalur listrik tidak menemui hambatan di lapangan.

“Kami sangat butuh dukungan dari Pemkab Kubar. Karena di Kubar ini, penebangan pohon dianggap sakral, terutama jika sedang ada orang yang meninggal. Jadi tidak bisa dilakukan sembarangan,” ujar Langgeng.

Langgeng menegaskan bahwa pemangkasan pohon bertujuan agar masyarakat bisa menikmati listrik secara berkelanjutan dan bebas dari gangguan teknis.

Selain persoalan pembukaan jalur, PLN juga menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur jalan menuju kampung-kampung yang menjadi target elektrifikasi.

BACA JUGA: SUTT dan GI Talisayan Belum Berfungsi, Listrik di Pesisir Berau Masih Sering Padam

“Jalan yang baik tentu akan sangat membantu kami dalam proses pemeliharaan dan pembangunan jaringan. Ini juga akan mempercepat pelayanan kepada masyarakat,” ucap Langgeng.

Sebagai bagian dari program ini, PLN akan melakukan sosialisasi penebangan pohon di seluruh kecamatan di Kubar, dimulai dari Kecamatan Tering.

“Kami akan turun ke semua kecamatan, dimulai dari Tering. Sosialisasi ini penting agar masyarakat memahami bahwa ini bukan sekadar pemangkasan pohon, tapi bagian dari upaya memberikan listrik yang andal dan aman untuk semua,” tutup Langgeng Asmara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: