Warga Binaan Lakukan Penipuan dari Dalam Rutan Balikpapan Kerugian Capai Rp38 Juta

Warga Binaan Lakukan Penipuan dari Dalam Rutan Balikpapan Kerugian Capai Rp38 Juta

Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim. (dok. Rutan Balikpapan)--

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Empat warga binaan yang mendalangi penipuan dengan kedok layanan open BO dan video call sex (VCS) dari dalam Rutan Kelas IIA Balikpapan diungkap oleh tim Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Barat.

Kejahatan ini terbongkar setelah seorang warga Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, melaporkan kasus tersebut ke SPKT Polda Jabar pada Juli 2024.

Akibat dari aksi penipuan tersebut, korban mengalami kerugian hingga Rp38 juta.

Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim, saat dikonfirmasi Nomorsatukaltim, mengatakan bahwa sejumlah warga binaan di rutan yang dipimpinnya terlibat dalam penipuan berkedok layanan open BO.

BACA JUGA : Muhammad Rizali Mantapkan Diri sebagai Bacalon Ketua KNPI Kukar

Para pelaku yang terlibat diidentifikasi dengan inisial ML, S, BA, dan MF, yang sebagian besar menjalani hukuman terkait kasus narkoba dan pidana umum.

Modus penipuan mereka adalah dengan membuat akun media sosial di Telegram untuk menawarkan jasa open BO dan VCS kepada korban yang tidak menaruh curiga.

"Kami pertama kali dihubungi oleh Polda Jabar pada Juli 2024 terkait dua warga binaan kami. Setelah dilakukan pengecekan, kami menemukan dua nama yang mereka maksud," ungkap Agus pada Kamis (5/9/2024).

Setelah melakukan koordinasi dengan Polda Jabar, petugas Rutan Balikpapan berhasil menemukan handphone yang digunakan oleh para pelaku untuk menjalankan aksinya.

BACA JUGA : Selundupkan 2 Kilogram Sabu di Celana Dalam, 4 Kurir Asal Pontianak Diringkus Polda Kaltim

Agus menambahkan bahwa setelah tim Polda Jabar datang ke Rutan, mereka menyerahkan barang bukti berupa handphone serta para pelaku untuk dilakukan interogasi.

Dari pemeriksaan ini terungkap bahwa dua narapidana lainnya juga terlibat, sehingga jumlah pelaku menjadi empat orang.

"Memang mereka ditempatkan dalam satu kamar sebelumnya, dan masing-masing memiliki peran yang berbeda dalam aksi penipuan ini," kata Agus.

Aksi penipuan ini telah berlangsung selama 3-4 bulan, dengan warga binaan inisial ML sebagai otak dibalik kejahatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: