Pemkab Paser Targetkan Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Pemkab Paser Targetkan Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Staf Ahli Bidang Ekonomi Setda Paser, Ina Rosana di HLF MSP Bali. (Dok Pribadi)--

PASER, NOMORSATUKALTIM - Penguatan ekonomi di daerah melalui Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) maupun ekonomi kreatif dapat diwujudkan di Kabupaten Paser.

Hal tersebut dikatakan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser, Ina Rosana, kala menghadiri High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024, di Mangupura Hall, Bali International Convention Centre (BICC).

Pertemuan tersebut juga diisi oleh pembicara delegasi Kongo, Kamboja, dan Indonesia, serta Spanyol yang mewakili negara bagian utara.

Menurutnya, untuk menguatkan sektor ekonomi masyarakat, dibutuhkan pemerintahan daerah yang stabil serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BACA JUGA : Sekwan Proses Pengunduran Diri Alif Turiadi, Ridha: Akan Segera Disampaikan ke Gubernur

"Selain implementasi penguatan ekonomi melalui UMKM, juga harus menciptakan ekonomi kreatif," kata Ina Rosana, via WhatsApp, Selasa (3/9/2024).

Lebih lanjut ia menjelaskan, poin penting dalam pertemuan HLF MSP 2024 adalah membahas terkait strategi pembiayaan yang tak harus mengandalkan APBN.

Seperti dengan blanded finance atau pendanaan campuran, dimana dapat diterapkan untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditargetkan 2030 nanti.

Disampaikan juga terkait hambatan dan peluang untuk menyelesaikan perihal percepatan SDGs.

BACA JUGA : Fakta Menarik Seputar Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Menginap di Kedutaan dan Naik Pesawat Komersial

"Banyak dibahas bagaimana menjembatani masalah yang dihadapi. Setidaknya ada empat hal yang dihasilkan, seperti restrukturisasi hutang, rantai perdagangan global, pembangunan investasi multilateral yang diarahkan ke negara global south, dan diversifikasi produk," sebut Ina.

Adapun yang dibahas perihal membuka potensi penuh negara-negara selatan melalui kemitraan multi pemangku kepentingan.

Dirinya menyebut, karena dunia berada di titik tengah penerapan agenda 2030.

"Negara-negara di belahan bumi selatan memiliki potensi besar untuk menentukan keberhasilan tujuan masa depan yang berkelanjutan," terang Ina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: