Siapkan Tandon! BMKG Prediksi Indonesia Bakal Alami Kekeringan Meteorologis

Siapkan Tandon! BMKG Prediksi Indonesia Bakal Alami Kekeringan Meteorologis

ILUSTRASI - Seorang warga menimba air bersih dari sebuah sumur resapan.-(Foto/Antara)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan meteorologis pada musim kemarau tahun ini. 

Meskipun sebagian wilayah Indonesia masih mengalami hujan yang menyebabkan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan longsor, BMKG menyarankan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

BMKG merekomendasikan pemerintah daerah yang masih mengalami hujan atau sedang dalam transisi musim hujan ke kemarau untuk mengoptimalkan pemanenan air hujan.

BACA JUGA: Siklon Tropis Picu Cuaca Ekstrem di Balikpapan, Wilayah IKN Ikut Terdampak 

Pemanenan air dapat dilakukan melalui tandon-tandon, embung, kolam retensi, dan sumur resapan. Upaya ini diharapkan dapat mendukung mitigasi dampak kejadian ekstrem hidrometeorologi basah yang sedang berlangsung. 

"Pemanenan air hujan ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan air selama musim kemarau yang panjang," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam siaran pers, dikutip Rabu (29/5/2024).

BACA JUGA: Pemprov Kaltim Bersama Otorita IKN Jalin Kerja Sama Bidang Pembangunan

Dwikorita menyatakan, laporan mengenai kondisi iklim dan kesiapsiagaan kekeringan 2024 telah disampaikan kepada Presiden. 

"Laporan kepada Presiden perihal kondisi iklim dan kesiapsiagaan kekeringan 2024 sudah kami sampaikan agar mendapat atensi khusus pemerintah sehingga risiko dan dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi dan diminimalisir sekecil mungkin," ujarnya.

Ia menjelaskan, mayoritas wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) sepanjang 21-30 hari atau lebih. Berdasarkan analisis BMKG, kondisi kering mulai memasuki wilayah Indonesia, khususnya di bagian Selatan Khatulistiwa.

BACA JUGA: Polresta Samarinda Musnahkan 1,7 Kilogram Sabu, Hasil Sitaan dari Tiga Tersangka 

"Sebanyak 19 persen dari Zona Musim di Indonesia sudah masuk Musim Kemarau dan diprediksi sebagian besar wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara akan menyusul dalam 30 hari ke depan. Kondisi kekeringan ini diperkirakan mendominasi hingga akhir September," paparnya.

Kepala BMKG menyebut, wilayah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah, kurang dari 50mm per bulan, perlu mendapatkan perhatian khusus untuk mitigasi kekeringan. Wilayah tersebut meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Bali dan Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, serta Maluku dan Papua.

BACA JUGA: Arsiparis Berkompeten Sangat Dibutuhkan, Saat Ini Baru Terdapat 11 Ribu Arsiparis di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: