BPBD Kaltim Upayakan 'Sistem Peringatan Dini' di Mahulu Gunakan Satelit untuk Wilayah Blankspot

BPBD Kaltim Upayakan 'Sistem Peringatan Dini' di Mahulu Gunakan Satelit untuk Wilayah Blankspot

Kepala BPBD Provinsi Kalimantan Timur, Agus Tianur-(Disway Kaltim/ Chandra)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) upayakan peningkatan efektivitas sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) bencana banjir di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).

Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap arahan dari Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik untuk memanfaatkan teknologi canggih, termasuk satelit, guna mengatasi kendala sinyal di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Pj Gubernur Kaltim Hadiri Rakor Penanganan dan Pemulihan Pasca Banjir di Mahulu

Hal tersebut disampaikan oleh Agus Tianur, Kepala BPBD Kaltim, yang menungkapkan bahwa EWS di Mahakam Ulu sudah dipasang oleh Balai Wilayah Sungai (BWS). Namun, karena daerah ini adalah blankspot sinyal, EWS belum bisa beroperasi secara optimal.

"Alatnya sudah tersedia, tetapi tanpa sinyal, EWS tidak akan berfungsi. Misalnya dipasang, tetapi tidak ada sinyal untuk memberikan peringatan kepada masyarakat di wilayah blankspot," ungkap Agus Tianur, saat dikonfirmasi pada Senin (26/5/2024) di Balikpapan.

BACA JUGA: BNPB Berikan Sejumlah Bantuan untuk Korban Banjir di Mahulu

Untuk mengatasi masalah ini, sebelumnya Pj Gubernur Kaltim telah memerintahkan BPBD Kaltim untuk segera menggunakan teknologi terbaik, termasuk satelit.

"Pj Gubernur telah menginstruksikan untuk segera memanfaatkan teknologi terbaik. Gunakan satelit. Ini sedang diupayakan sesuai dengan perintah beliau," tambah Agus Tianur.

BACA JUGA: Pemkab Berau Open Donasi untuk Korban Banjir Mahulu

Saat ini, prioritas utama adalah mengoptimalkan EWS di Mahakam Ulu. Wilayah lain di Kalimantan Timur, seperti Kutai Barat (Kubar), dianggap aman karena EWS di sana berfungsi dengan baik.

"Fokus kami sekarang di Mahulu dulu. Saat ini, masyarakat di sana masih mengandalkan tanda-tanda alam. Di Kubar, EWS sudah berfungsi dengan baik. Ketika Mahulu banjir, masyarakat di sini sudah siap-siap," jelas Agus Tianur.

Pihaknya juga menegaskan bahwa teknologi EWS sudah siap. Saat ini, yang perlu dilakukan adalah mengimplementasikan teknologi tersebut secara optimal.

BACA JUGA: Banjir di Mahulu, Pemerintah Upayakan Pemulihan Infrastruktur

"Koordinasi lebih lanjut akan dilakukan setelah tahap tanggap darurat dan pemulihan di Mahulu selesai," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: