Banjir di Mahulu, Pemerintah Upayakan Pemulihan Infrastruktur
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, saat melakukan peninjauan langsung di lokasi banjir Mahulu, pada Sabtu (18/5/2024). -istimewa-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Bencana banjir di Mahulu (Mahakam Ulu) dan sekitarnya, mengakibatkan kerusakan parah di beberapa wilayah. Di antaranya Ujoh Bilang, Datah Bilang dan Long Iram.
Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, saat melakukan konferensi pers di Royal Suite Hotel, Balikpapan, Sabtu 18 Mei 2024. Ia menegaskan pentingnya pemulihan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan masyarakat terdampak.
"Prioritas kami adalah memastikan listrik bisa menyala untuk kebutuhan masyarakat serta memastikan kebutuhan pangan terpenuhi," ujar Akmal Malik.
Berdasarkan data dari PLN terdapat 3.339 pelanggan di Ujoh Bilang yang terdampak, namun hingga kini belum ada yang mendapatkan pasokan listrik. Di Datah Bilang dari sejumlah 646 pelanggan yang terdampak, 540 di antaranya masih belum mendapatkan listrik.
Sedangkan di Long Iram menjadi satu-satunya wilayah yang berhasil memulihkan sebagian pasokan listrik, dengan 540 dari 1.300 pelanggan sudah kembali menyala.
BACA JUGA:Nekat Lewati Banjir di Mahulu, Seorang Lelaki Tua Meregang Nyawa
"Penting untuk kolaborasi antar pemerintah daerah karena infrastruktur PLN rusak parah," tutur Akmal.
Selanjutnya untuk mengatasi kekurangan listrik, mesin dengan kapasitas 2.200 kilowatt telah dipindahkan meski belum terkoneksi ke jaringan PLN. Akmal Malik bersama Kapolda Kaltim dan Bupati Mahulu pun berangkat dengan helikopter untuk memantau langsung kondisi di lapangan dan memastikan kebutuhan listrik terpenuhi.
Dalam upaya penanganan ini, tim dari BPBD dan Dinas ESDM juga sudah menyiapkan bahan bakar untuk menghidupkan mesin-mesin guna membersihkan area bekas banjir.
"Kami juga berterima kasih kepada Bayan Grup yang telah menyediakan pesawat, dan berharap para pengusaha di Kaltim memberikan bantuan kepada saudara kita yang terkena bencana," ungkap Akmal Malik.
Jumlah rumah yang rusak masih dalam inventarisasi karena beberapa jembatan di Melak putus. Tim penanganan dari Melak, Balikpapan, dan Samarinda bergerak meski menghadapi kendala akses.
Akmal Malik menegaskan perlunya sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendeteksi pergerakan air dari sungai dan menyelamatkan aset di wilayah terdampak.
BACA JUGA:Update Banjir di Mahulu: Air Mulai Surut, Lumpur dan Kayu Menumpuk di Jalanan
"Kita perlu mendeteksi dan memberikan peringatan kepada warga agar ada ruang untuk menyelamatkan harta benda mereka," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: