Video Harrison Ford Marahi Zulkifli Hasan Kembali Viral, Pascabencana Banjir Besar di Sumatera
Tangkapan layar cuplikan film dokumenter “Years of Living Dangerously”, saat Zulkifli Hasan dimarahi oleh Harrison Ford.-(Foto/ Istimewa)-
JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Video lawas aktor Amerika, Harrison Ford menegur keras Zulkifli Hasan kembali viral di media sosial setelah rangkaian banjir besar melanda 3 provinsi di Sumatera.
Potongan video film dokumenter “Years of Living Dangerously” itu direkam pada 2013. Saat itu, aktor Hollywood tersebut sedang menyelidiki deforestasi di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau.
Dalam rekaman 11 tahun lalu itu, Ford menilai respons Menteri Kehutanan era SBY, Zulkifli Hasan, terlalu ringan saat membahas kerusakan hutan.
"It is not funny," kata Ford ketus, merespons penjelasan Zulkifli soal kerusakan hutan yang disampaikan sambil tertawa.
BACA JUGA: Kaltim Juara Deforestasi 2024: Hutan Hilang Puluhan Ribu Hektare
BACA JUGA: Deforestasi 2024 Didominasi Konsesi Berizin, Pertambangan Seluas 38.615 Hektare
Kembali viralnya video tersebut bertepatan dengan meningkatnya sorotan publik terhadap kerusakan hutan di Sumatera setelah banjir besar terjadi di sejumlah provinsi dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Jumat (28/11/2025), tercatat 174 orang meninggal dunia dan 79 lainnya masih dinyatakan hilang akibat banjir besar yang terjadi di Sumatera.
Temuan tumpukan sampah kayu gelondongan di sepanjang garis pantai di Padang, Sumatera Barat, pada Jumat 28 November 2025, seolah mengonfirmasi bahwa bencana kali ini bukan sekadar faktor cuara ekstrem.
Material ini terseret dari daerah hulu saat banjir bandang melanda Kota Padang dan wilayah sekitarnya. Jenis kayu yang hanyut ke pesisir memperkuat dugaan adanya aktivitas pembukaan hutan di kawasan hulu.
BACA JUGA: Dishut Kaltim Tegaskan Pengawasan Izin HTI Aktif, Tanggapi Laporan Jejak Deforestasi ke Pasar Eropa
BACA JUGA: Deforestasi Hutan Kaltim Picu Konflik Manusia - Satwa Liar, Mau Sampai Kapan?
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) tegas menyatakan banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah kabupaten di Sumatera tidak lepas dari aktivitas deforestasi.
Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Rianda Purba, menyampaikan bahwa kerusakan terparah berada di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Kota Sibolga.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
