Siap-siap Harga Minyak Meroket! Parlemen Iran Setujui Penutupan Selat Hormuz
Harga minyak diproyeksi meroket jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz.-(Ilustrasi/Shutterstock)-
TEHERAN, NOMORSATUKALTIM - Ketegangan di Timur Tengah kian memanas setelah Amerika Serikat (AS) terlibat aktif dalam konflik Iran-Israel.
Pascaserangan AS di situs nuklir Iran, pada Minggu pagi, 22 Juni 2025 waktu setempat. Parlemen Iran menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz, jalur laut vital bagi pasokan minyak global.
"Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup," ujar Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran, seperti dikutip dari siaran televisi Iran Press TV.
Keputusan final akan ditentukan oleh Dewan Keamanan Tertinggi Nasional, badan tertinggi yang menangani urusan keamanan di Republik Islam Iran.
BACA JUGA: AS Mulai Berani Menyerang Iran, Perang Dunia 3 Dimulai?
BACA JUGA: Sejarah Panjang Iran: Dari Kemegahan Persia menjadi Negara Modern yang Berani Melawan Israel
Selat Hormuz dikenal sebagai titik choke point strategis, karena hampir 20 persen minyak dunia dikirim melalui jalur ini.
Jika Iran benar-benar menutup selat tersebut, efeknya bisa langsung terasa pada pasokan dan harga energi global.
Penutupan selat ini berpotensi menimbulkan guncangan besar terhadap pasokan energi global dan mendorong harga minyak ke level psikologis di atas US$ 100 per barel.
Krisis ini bermula dari eskalasi militer antara Israel dan Iran sejak 13 Juni lalu, yang melibatkan dukungan terbuka Amerika Serikat terhadap serangan udara Israel ke wilayah Iran.
BACA JUGA: Eskalasi Konflik Israel-Iran Meningkat, DPR Minta WNI Segera Dievakuasi
BACA JUGA: Iran Dibombardir, Trump Tawarkan “Kesempatan Kedua” untuk Kesepakatan Nuklir
Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal ke wilayah Israel, menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai ratusan lainnya, menurut otoritas Israel.
Sementara di pihak Iran, Kementerian Kesehatan melaporkan sebanyak 430 korban jiwa dan lebih dari 3.500 orang terluka akibat agresi udara Israel.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
