Satgas Pamtas Akui Sulitnya Hidup di Perbatasan Mahulu, Fasilitas Terbatas dan Semua Serba Mahal
Komandan Satgas Pamtas Long Apari Letda Czi Herman Songko (kanan) bersama junalis Nomorsatukaltim..-istimewa-
Di wilayah tersebut memang ada Puskesmas Pembantu (Pustu),namun fasilitasnya sangat terbatas, termasuk tenaga medis dan obat-obatan yang seringkali habis.
Mengenai kondisi keterbatasan itu, pihak Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan seringkali bersinergi dengan petugas Pustu setempat dalam melayani warga yang membutuhkan pengobatan.
BACA JUGA: Di Tengah Euforia HUT Ke-80 RI, Warga Perbatasan Mahulu Hingga Kini Belum Merasakan Merdeka
BACA JUGA: Ekonom Unmul: Mahulu Butuh Jalan yang Layak, Bukan Sembako Murah
Ia menyarankan agar unit pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan bisa ditingkatkan kelasnya, dari Pustu menjadi Puskesmas, sehingga warga setempat tidak terlalu kesulitan saat membutuhkan pengobatan.
“Selama kami di sini cukup aktif koordinasi dengan Pustu untuk melayani warga yang membutuhkan pelayanan karena Pustu juga sangat terbatas. Bahkan saat kami kekurangan obat, kami koordinasi dengan komando atas. Jadi sangat membantu masyarakat di sini. Kalau pelayanan kesehatan di sini kelasnya dinaikkan mungkin akan jauh lebih bagus untuk pelayanan warga,” tuturnya.
Ia meyakini bahwa jika akses infrastruktur jalan ke wilayah perbatasan sudah memadai, maka semua persoalan yang ada bisa diatasi, terutama untuk menekan harga bahan pokok yang selama ini sangat mahal.
Sebab, dengan kondisi yang ada sekarang sangat berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas kerja aparat keamanan di wilayah perbatasan.
BACA JUGA: Warga Perbatasan RI-Malaysia di Mahulu Hadapi Ancaman Krisis Pangan
BACA JUGA: Sungai Mahakam Surut, Harga Beras di Long Apari Mahulu Tembus Rp 1 Juta
“Ini sebenarnya cukup terpengaruh terhadap kerja kami di sini. Bahkan kami biasa sediakan logistik perkiraan untuk 2 bulan. Karena kalau kemarau dan banjir semua moda transportasi air tidak bisa lewat, apalagi kami tidak punya sarana itu. Sebenarnya kalau ada jalan darat pasti semuanya aman. Bahkan kemarin di sini harga beras sampai Rp1 juta lebih,” tuturnya.
Disinggung terkait kondisi keamanan di wilayah perbatasan, Herman menegaskan, bahwa kondisi keamanan relatif aman.
“Kalau kondisi keamanan di wilayah perbatasan relatif aman. Tapi yang menonjol soal perkelahian antar pemuda. Karena Miras (minuman keras),” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
