Mitigasi Laka Air, Dishub Mahulu Petakan Titik Rawan Menuju Long Pahangai-Long Apari
Kepala Dishub Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing.-(Disway Kaltim/ Iswanto)-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus memperkuat langkah mitigasi risiko kecelakaan (laka) moda transportasi perairan di wilayah tersebut.
Salah satu titik fokusnya yakni rute ke wilayah hulu, seperti jalur sungai menuju Long Pahangai sampai ke Long Apari yang dianggap rawan kecelakaan.
Kepala Dishub Mahulu, Fransiskus Xaverius Lawing mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan titik-titik rawan sekaligus menempatkan petugas di lokasi strategis untuk memastikan keselamatan masyarakat ketika sedang menggunakan moda transportasi air.
Kemudian, Dishub Mahulu juga akan menempatkan personel di beberapa dermaga yang tersedia di jalur tersebut, seperti di Muara Nyan dan Long Tuyoq.
BACA JUGA: Insiden Perahu Karam di Datah Naha Mahulu, Satu Warga Hanyut dan Belum Ketemu
BACA JUGA: Cerita Korban Selamat Speedboat Karam di Riam Panjang Mahulu: Tak Menyangka Masih Hidup!
“Kami sudah memetakan titik rawan di jalur menuju Long Pahangai. Kami juga tempatkan personel di beberapa dermaga seperti di Muara Nyan dan Long Tuyoq. Kemudian satu dermaga yang diperbaiki tahun ini di dekat Riam Udang,” ujar Fransiskus saat diwawancara NOMORSATUKALTIM, Rabu (17/9/2025).
Diketahui, jalur menuju ulu Mahakam memang sangat menantang, karena terdapat banyak riam yang harus dilewati, seperti riam udang dan riam panjang serta beberapa riam lainnya yang terkenal angker dan sering terjadi kecelakaan
Kata Fransiskus, semua moda transportasi sungai diwajibkan singgah di dermaga yang telah disiapkan sebelum memasuki kawasan riam.
Personel yang bertugas di dermaga akan melakukan pengawasan, pengendalian, sekaligus pengaturan.
BACA JUGA: Diduga Menabrak Batu, Speedboat Karam di Kawasan Riam Panjang Mahulu
BACA JUGA: Seminggu Tenggelam di Sungai Mahakam, Korban Keempat Perahu Karam Berhasil Ditemukan
Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penambahan penumpang di tengah perjalanan yang berisiko mengganggu keselamatan masyarakat.
“Sebelum masuk Riam, semua wajib singgah terlebih dahulu. Jika ada yang meragukan, petugas bisa menyarankan untuk 'ngeret' atau bahkan melanjutkan dengan jalur darat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
