Lapangan Sudah Dibersihkan, Helikopter Pengantar Sembako ke Long Apari Tak Kunjung Datang
Masyarakat membersihkan lapangan untuk helipad karena rencananya bantuan pangan diangkut helikopter.-istimewa-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Warga Kecamatan Long Apari, Mahulu terus menunggu bantuan subsidi pangan dari Pemerintah Provinsi Kaltim, sebagaimana yang telah dijanjikan selama ini.
Bahkan beberapa waktu lalu, warga di Kampung Tiong Ohang sudah membersihkan lapangan, karena mendengar kabar bahwa helikopter pengantar sembako segera datang.
Namun, kabar tersebut ternyata hanya isapan jempol semata. Terbukti sampai hari ini helikopter itu tidak juga datang membawa bahan sembako sebagaimana kabar yang diterima masyarakat setempat.
“Minggu lalu itu kami sudah bersihkan lapangan, karena informasinya hari Jumat helikopter mau datang bawa sembako, tapi sampai hari ini nggak datang. Nggak lagi tahu kejelasannya kapan,” ungkap Petinggi Kampung Tiong Ohang, Huseini saat dikonfirmasi media ini Minggu 3 Agustus 2025.
BACA JUGA: Krisis Sudah 2 Bulan, Warga di Perbatasan Mahulu Belum Juga Terima Bantuan dari Pemerintah
BACA JUGA: Sembako dan BBM Langka, Warga Perbatasan RI-Malaysia di Mahulu Tunggu Bantuan Subsidi Pangan
Masyarakat setempat berharap agar pemerintah betul-betul serius menanggapi kondisi sulit yang terjadi. Tidak hanya umbar-umbar janji di media massa tapi perlu tindakan konkret, dan cepat.
Mengingat ketersediaan bahan kebutuhan pokok di kawasan perbatasan Mahulu semakin menipis apalagi harga yang semakin meningkat. Selain bahan kebutuhan pokok, ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga sangat terbatas.
Selain karena musim kemarau yang panjang, penyebab utama krisis pangan di wilayah perbatasan Mahulu juga karena sulitnya akses transportasi.
“Ini kan sudah hampir dua bulan, air Sungai Mahakam semakin surut, harga bahan pokok naik terus, kita berharap pemerintah segera bertindak,” ujarnya.
BACA JUGA: Tanggapi Krisis Pangan di Long Apari Mahulu, Ekti Imanuel: Sebentar Lagi Bantuan Segera Dikirim
Selain mengharapkan kedatangan bantuan sebagai solusi jangka pendek, warga di perbatasan juga sangat mengharapkan komitmen pemerintah, baik kabupaten, provinsi hingga pusat untuk memperhatikan akses transportasi darat ke wilayah perbatasan.
Kondisi yang dialami warga ini, menjadi bukti nyata bahwa akses transportasi ke wilayah perbatasan Mahulu memang benar-benar sulit dan segera dilakukan penanganan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
