Bankaltimtara

DPRD Kutim Godok 32 Usulan Proyek MYC 2025-2029, Fokus ke Infrastruktur Jalan

DPRD Kutim Godok 32 Usulan Proyek MYC 2025-2029, Fokus ke Infrastruktur Jalan

Anggota DPRD Kutim, Yusril Yusuf.-Sakiya/Disway Kaltim-

KUTIM, NOMORSATUKALTIM - DPRD Kutim kini tengah menaruh perhatian pada pembahasan rancangan pembangunan strategis daerah.

Sebanyak 32 usulan proyek dengan skema tahun jamak (multiyears) untuk periode 2025-2029 telah masuk dalam meja pembahasan legislatif.

Mayoritas dari usulan tersebut menitikberatkan pada pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan, yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat.

Anggota DPRD Kutim, Yusri Yusuf, menjelaskan bahwa puluhan usulan proyek ini merupakan rangkuman aspirasi dari berbagai Daerah Pemilihan (Dapil), yang telah selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Menurutnya, urgensi perbaikan infrastruktur tidak bisa ditunda lagi.

Terutama untuk jalur-jalur vital yang menghubungkan antar-kecamatan serta jalur logistik.

Salah satu sorotan utama adalah penanganan jalur Simpang Muara Bengalon menuju Muara Bengalon.

Serta rekayasa lalu lintas melalui pembangunan jalan baru untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalur padat kendaraan industri.

“Jadi ada beberapa usulan dari RPJMD yang masuk, antara lain pembangunan Jalan Simpang Bengalon ke Muara Bengalon, serta pembangunan jalan pengalihan dari Jalan Poros Bontang ke Jalan Ring Road untuk menghindari kecelakaan akibat kendaraan berat,” ujar Yusri Yusuf, Jumat 21 November 2025.

Selain dua jalur tersebut, poros Rantau Pulung juga mendapatkan atensi khusus dengan target pengerjaan fisik dimulai tahun depan.

Yusri menegaskan komitmen DPRD untuk tidak sekadar menampung usulan, melainkan melakukan pengawasan ketat (monitoring), agar proyek jangka panjang ini tidak mangkrak dan spesifikasinya sesuai standar.

“Kita berharap bisa mengawal pembangunan proyek tahun jamak ini dengan baik, terlaksana dengan cepat, agar bisa dinikmati masyarakat,” tegas politisi tersebut.

Sementara itu, ketimpangan infrastruktur di wilayah pesisir juga menjadi catatan kritis dalam pembahasan ini.

Anggota DPRD Kutim dari Dapil V, Akhmad Sulaiman, menyuarakan aspirasi masyarakat Kecamatan Sandaran yang merasa tertinggal dibandingkan kecamatan lain.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: