Siswa SMA Negeri 1 Muara Lawa Diminta Bijak Dalam Bermedia Sosial
Kapolsek Muara Lawa, IPDA Sapril saat memberikan edukasi bijak bermedia sosial kepada siswa.-istimewa-Humas Polres Kutai Barat
KUTAI BARAT, NOMORSATUKALTIM – Perkembangan era digital yang semakin pesat membawa tantangan tersendiri, terutama bagi generasi muda dalam menggunakan media sosial.
Menyadari pentingnya edukasi tentang etika digital, jajaran Polres Kutai Barat bersama Polsek Muara Lawa menggelar kegiatan sosialisasi di SMA Negeri 1 Muara Lawa.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Muara Lawa, IPDA Sapril, mewakili Kapolres Kutai Barat, AKBP Boney Wahyu Wicaksono.
Acara yang diikuti ratusan siswa ini berlangsung penuh antusias, dengan diskusi terbuka seputar dampak positif dan negatif penggunaan media sosial.
BACA JUGA: Djarum Kembali! Setelah 6 Tahun Absen, Kembali Turnamen Dukung Bulu Tangkis di Indonesia
Dalam arahannya, Kapolsek Sapril menekankan bahwa media sosial kini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Namun tanpa disadari, sebuah unggahan dapat menimbulkan konsekuensi yang luas.
“Di era digital seperti sekarang, satu unggahan bisa berdampak luas. Maka dari itu, penting bagi adik-adik semua untuk berpikir sebelum memposting,” tegas Sapril.
Ia menjelaskan, bijak dalam bermedia sosial tidak hanya sekedar menghindari kebencian atau informasi palsu, namun juga mencakup bagaimana seseorang menjaga etika, menghormati privasi, serta menghindari konten yang berpotensi menimbulkan konflik.
“Setiap postingan adalah jejak digital yang tidak mudah dihapus. Oleh karena itu, gunakan media sosial untuk hal-hal positif, seperti belajar, berbagi informasi bermanfaat, atau mengembangkan bakat,” tambahnya.
BACA JUGA: Hamas Siarkan Foto 47 Tawanan Gara-gara Sikap Netanyahu
Para siswa tampak aktif bertanya dalam sesi tanya jawab. Beberapa di antaranya menyinggung soal fenomena cyberbullying, penyebaran hoaks, hingga dampak kecanduan media sosial terhadap konsentrasi belajar.
Kapolsek Sapril menegaskan bahwa kepolisian tidak hanya berperan dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam pencegahan melalui edukasi sejak dini.
“Kami ingin adik-adik memahami bahwa literasi digital itu penting. Jangan mudah terpancing dengan berita yang belum tentu benar, jangan asal komentar yang bisa merugikan orang lain, dan jangan sampai kalian menjadi korban maupun pelaku kejahatan siber,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
