Dana Desa Menguap di Long Iram Seberang? Dugaan Pelatihan Fiktif hingga Pemborosan Material
Sejumlah proyek bersumber keuangan negara di Kampung Long Iram Seberang diduga bermasalah.-(Foto/ Istimewa)-
Artinya, pekerjaan nyaris rampung itu hanya tertulis di laporan, bukan fakta lapangan.
“Kalau ukuran bangunan dikurangi dan material banyak tidak terpakai, sisa anggarannya ke mana?” tanya AS.
Pertanyaan itu bukan tanpa dasar. Berdasarkan dokumen monitoring per April 2025, banyak material bangunan tidak terpakai, tapi tidak ada dokumentasi sisa stok, apalagi rencana penggunaannya.
Material dan Uang Menguap?
Dari 138 lembar seng ukuran 12 kaki yang dibeli, hanya 82 yang terpakai. Artinya, 56 lembar tidak jelas keberadaannya.
Balok ulin 5x10x4 sebanyak 62 batang, namun hanya 41 yang digunakan.
BACA JUGA: Guru SMAN 1 Nyuatan Kubar Tembus Grand Final Duta Guru CBP Rupiah se-Kaltim
8 unit kusen pintu yang dibeli dengan 2 ukuran berbeda juga tak seluruhnya dipasang.
Papan ulin, pintu, dan jendela pun mengalami nasib serupa. Lebih banyak yang hilang jejak daripada yang terpasang.
Bila dikalkulasi secara kasar, nilai material tak terpakai ini bisa mencapai lebih dari Rp30 juta.
“Material itu beli pakai uang negara. Kalau sisa, harus ada pencatatan dan penyimpanan yang benar. Ini tidak ada semuanya. Hilang begitu saja,” kata AS, menahan geram.

Papan proyek pembangunan Kantor Desa Long Iram Seberang.-(Foto/ Istimewa)-
Dokumen Kegiatan Banyak yang Kosong
Selain fisik bangunan yang tak sesuai, aspek administrasi kegiatan juga menyisakan pertanyaan besar.
Tidak ada berita acara pelaksanaan, daftar penerima manfaat, notulen musyawarah, maupun laporan pertanggungjawaban anggaran.
BACA JUGA: Gerakan Antar Anak Digelorakan di Kutai Barat, Disdikbud Dukung 'Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah'
Dalam kasus proyek Posyandu, misalnya, tak ada dokumen serah terima sementara maupun akhir.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
