Pemkab Kukar Akan Lakukan Ini Demi Melindungi Populasi Pesut Mahakam
Pesut Mahakam-istimewa-
Aktivitas tersebut tidak hanya merusak ekosistem sungai, tetapi juga mengancam keselamatan pesut.
Pemerintah juga mendorong pemulihan vegetasi di sekitar sungai agar kondisi habitat pesut tetap stabil.
BACA JUGA:Pemprov Kaltim Temukan 1.018 Kasus HIV Sepanjang 2025, Perluas Skrining Hingga 272 Faskes
Penguatan koordinasi dilakukan bersama komunitas lokal, organisasi lingkungan, hingga kementerian terkait guna memastikan program pelestarian berjalan berkelanjutan.
Aulia menegaskan penyelamatan pesut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban moral seluruh masyarakat Kukar.
Menurutnya, keberadaan pesut Mahakam memiliki nilai ekologis dan simbolik bagi Kukar. Pesut bukan sekadar ikon daerah, tetapi penanda kesehatan lingkungan sungai.
"Kami berupaya menjaga bagaimana populasi pesut ini bisa terjaga dengan baik," tegasnya.
Ia berharap seluruh warga Kukar dapat mengambil peran dalam upaya ini.
Dengan peralatan tangkap ramah lingkungan, pengawasan bersama, serta edukasi rutin, Aulia percaya populasi pesut dapat kembali meningkat dalam beberapa tahun mendatang.
Pemerintah, katanya, akan terus memperkuat kebijakan berbasis konservasi agar pesut Mahakam benar-benar terlindungi di habitat alaminya.
Berdasarkan data Yayasan RASI, dari populasi kurang lebih 60 Ekor pesut menyusut dengan kematian salah satu pesut bernama upin beberapa waktu lalu.
Hal itu menjadi pukulan mendalam bagi kalangan penggiat konservasi dan perlindungan satwa mamalia tersebut.
Adapun, Penyusutan jumlah itu sudah terjadi sejak 2014. Semula jumlahnya sekitar 80 ekor, namun turun sekitar 20 ekor pada 2025 hingga menjadi 60 ekor saja.
Selain jumlah yang menyusut, Pesut Mahakam juga menghadapi kendala reproduksi. Seekor induk hanya bisa melahirkan satu anak dalam periode tiga tahun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
