Bankaltimtara

Festival Tingkiland 2025 Hipnotis Penonton, Musisi Nasional dan Lokal Saling Berpadu

Festival Tingkiland 2025 Hipnotis Penonton, Musisi Nasional dan Lokal Saling Berpadu

Grup band Element saat tampil di Tingkiland Fest 2025. -istimewa-

KUKAR, NOMORSATUKALTIM — Halaman Kedaton Kutai Kartanegara di Tenggarong berubah menjadi ruang perayaan besar, pada Minggu 23 November 2025 malam.

Ribuan warga berkumpul untuk menyaksikan rangkaian penampilan musik dalam gelaran Tingkiland Fest 2025, yang menghadirkan musisi nasional dan lokal. Di sini nuansa hiburan menyatu dengan identitas budaya daerah.

Festival itu berlangsung hangat sejak sore hari dan perlahan memuncak menjelang malam ketika alunan musik dari berbagai band pembuka mulai bermain. Mengajak penonton menikmati suasana.

Energi penonton semakin besar seiring hadirnya para musisi yang tampil bergantian di panggung utama yang berdiri megah di halaman kedaton.

Band Pelandok Bersayap membuka suasana dengan beberapa nomor yang membuat penonton bergerak mengikuti tempo.

Kemudian penyanyi Bilal Indrajaya melanjutkan atmosfer dengan membawakan sejumlah lagu.

Seperti Niscaya dan Dara, yang berhasil membuat suasana menjadi lebih intim bagi pengunjung yang sudah mulai memenuhi area depan panggung.

Ketika grup musik Element akhirnya naik ke panggung, riuh penonton langsung memecah malam dengan sorakan yang menunjukkan betapa lagu-lagu mereka masih lekat dalam ingatan masyarakat.

“Bukan Orang Suci”, “Cinta Tak Bersyarat”, “Rahasia Hati”, hingga “Cinta Sejati” mengalun dengan lantang dan mengajak seluruh pengunjung bernyanyi bersama, dan momen itu membuat halaman kedaton terasa seperti sebuah arena nostalgia yang dipenuhi kegembiraan dari berbagai kalangan usia.

Di tengah suasana meriah itu, Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri, menyampaikan pandangan dan harapannya terkait masa depan musik tingkilan yang menjadi ciri khas budaya Kutai.

“Seluruh warga masyarakat Kukar yang hadir di halaman kedaton, yang Insya Allah pada malam ini akan menjadi saksi sejarah, bahwa Bupati Kukar berharap musik tingkilan menjadi warna baru dalam musik Indonesia,” ujar Aulia,pada Minggu (23/11/2025) malam.

Ia menekankan bahwa tingkilan merupakan warisan budaya yang perlu dijaga melalui ruang kreatif.

Yang melibatkan musisi lokal maupun nasional, termasuk kolaborasi yang dihadirkan pada panggung festival tahun ini.

“Tingkilan merupakan salah satu genre musik khas Kutai dan keberadaannya harus menjadi kebanggaan, karena musik itu adalah bagian dari kekayaan daerah,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: