Soal Royalti Musik, Musisi Lokal Ternyata Kena Imbas, Pendapatan Ikut Berdampak
Band Anders.-istimewa-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Grup band lokal, Anders menyampaikan pendapat mereka mengenai royalti menyanyikan lagu di kafe.
Mereka prihatin. Karena sebenarnya musisi kafe juga punya peran memerkenalkan karya para musisi-musisi tersebut.
Sebagai informasi, Anders dibentuk pada 2023 lalu. Grup ini digawangi oleh empat musisi berbakat. Yakni Kamil (vokal), Arnold (gitar), Ary (gitar), dan Uta (drum).
Mereka merasa bahwa aturan tersebut akan berdampak langsung pada penghasilan para band lokal.
BACA JUGA:Musik di Mal Tak Gratis, APPBI Kaltim Bayar Royalti Puluhan Juta Per Tahun
Dimana sebagian besar mengandalkan pertunjukan musik di kafe dan tempat hiburan.
Sang vokalis, Kamil, mengekspresikan keprihatinannya jika kebijakan royalti diterapkan tanpa mempertimbangkan kondisi musisi lokal.
Ia berpendapat bahwa musisi kafe sebenarnya berperan penting dalam mempopulerkan karya-karya pencipta lagu di kalangan masyarakat luas.
“Kami ini penggerak. Lagu-lagu yang sudah diciptakan bisa tetap hidup karena kami membawakannya di panggung-panggung kecil seperti kafe."
BACA JUGA:Royalti Musik Menuai Polemik, Disparpora Balikpapan Siapkan Dialog dengan Pelaku Usaha Kuliner
BACA JUGA:Fave: Musik Penenang Jiwa dan Menembus Batas Genre
"Kami mendukung pembayaran royalti untuk menyejahterakan pencipta lagu, tapi pembagiannya harus jelas,” ujar Kamil, saat ditemui, Selasa 26 Agustus 2025.
Menurutnya, sebagian besar musisi kafe di Balikpapan terbagi menjadi dua kategori.
Ada yang menjadikan musik sebagai pekerjaan sampingan. Tetapi ada juga yang menjadikan pertunjukan dari kafe ke kafe sebagai sumber penghasilan utama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
