Alih-alih Fokus pada Gratispol Mahasiswa, Anggota Dewan Sarankan Pemprov Kaltim Evaluasi Jurusan SMK

"Itu kalau bisa jurusannya sudah langsung menuju ke situ, termasuk misalnya jurusan konten kreator, jurusan youtuber. Itu kelembagaan harus dibuka agar supaya mereka lulus itu langsung dibekali, ada sertifikasi video dan sebagainya," katanya.

Ia menegaskan bahwa pembukaan jurusan-jurusan baru yang adaptif terhadap perkembangan zaman menjadi hal yang mendesak. 

BACA JUGA: Tak Miliki Cukup Sekolah, Ratusan Siswa di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan Tidak Tertampung

BACA JUGA: Dinsos Berau Pastikan Lahan Sekolah Rakyat di Gunung Tabur Masuk Tahap Finalisasi

Agar lulusan pendidikan tidak hanya memperoleh ijazah, tetapi juga benar-benar siap masuk ke dunia kerja.

"Sehingga intinya begitu lah gambaran bahwa ke depan jurusan-jurusan yang memang sudah ditunggu itu segera dibuka," tambahnya.

Agusriansyah pun mengingatkan agar program pendidikan gratis tidak diberikan secara seragam tanpa mempertimbangkan prospek kerja di masa depan. 

Ia khawatir jika tidak dikaji secara matang, lulusan program tersebut justru akan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.

BACA JUGA: Seleksi Administrasi Direksi Perusda Kaltim, Pokja 30 Soroti Minimnya Transparansi hingga Kandidat Bermasalah

BACA JUGA: Driver Ojol Kaltim Tolak Tarif Baru Pengantaran Makanan, Minta Pemerintah Bertindak Tegas

"Karena kita khawatirkan jangan sampai kita memberikan GratisPol ke semua jurusan, ternyata 5-10 tahun ke depan itu malah tidak memiliki lapangan pekerjaan lagi terhadap perkembangan dunia," pungkasnya.

Dengan pandangannya ini, Agusriansyah mendorong pemerintah daerah dan lembaga pendidikan untuk lebih proaktif dalam merancang pendidikan vokasi yang adaptif, inovatif, dan berbasis kebutuhan masa kini serta masa depan.

Sumber: