Driver Ojol Kaltim Tolak Tarif Baru Pengantaran Makanan, Minta Pemerintah Bertindak Tegas
Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) menolak penerapan tarif batas bawah (TBB) senilai Rp 7.500.-Mayang/Disway Kaltim-
AMKB pun secara resmi menyampaikan permintaan agar Pemprov Kaltim menunjukkan ketegasan terhadap perusahaan aplikator yang dianggap tidak menjalankan keputusan yang telah dibuat.
"Kami sangat mengapresiasi upaya Bapak Wakil Gubernur Kaltim dalam menyelesaikan permasalahan yang kami hadapi. Namun, kami juga meminta ketegasan dari Pemprov agar uji coba penghapusan program promo benar-benar dijalankan secara utuh, bukan sekadar penggantian angka tarif," tegas Ivan.
Pihaknya menyatakan bahwa hanya dengan penghapusan total program slot dan double order, tarif pengantaran bisa kembali pada kondisi normal atau reguler yang lebih adil bagi mitra pengemudi.
Program slot dan double order selama ini dinilai memberatkan mitra pengemudi.
Dalam skema tersebut, pengemudi bisa menerima dua hingga tiga pesanan dalam satu waktu, dengan nilai insentif yang kecil.
Selain meningkatkan risiko kerja, program ini juga dianggap mengurangi kualitas layanan kepada konsumen karena pengantaran tidak dilakukan secara tepat waktu.
"Dalam satu orderan double, kadang jaraknya bisa 10 km lebih, tapi kompensasi dari aplikator sangat kecil. Apalagi dengan TBB hanya Rp 7.500, jelas ini sangat merugikan. Ini bukan bentuk insentif, tapi eksploitasi," ujar salah satu mitra pengemudi.
Beberapa mitra lainnya bahkan mengaku sempat berharap banyak ketika mendengar kabar adanya uji coba penghapusan program promo oleh aplikator.
Namun, kenyataannya kebijakan yang dijalankan justru membuat situasi semakin tidak menentu.
"Awalnya kami senang mendengar akan ada penghapusan program promo. Tapi setelah berjalan, ternyata slot dan double order masih ada, hanya diganti istilahnya dan tarifnya diubah sedikit. Ini sangat mengecewakan," ujar Agus (34), mitra pengemudi lainnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

