Bankaltimtara

Suriah Menolak Intervensi Asing setelah Israel Melakukan Serangan Udara Mendadak

Suriah Menolak Intervensi Asing setelah Israel Melakukan Serangan Udara Mendadak

Seorang anggota pasukan keamanan Suriah berdiri di samping sebuah kendaraan di pintu masuk kota Druze, Jaramana, menyusul bentrokan mematikan, di sebelah tenggara Damaskus, Suriah. -Reuters-

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan terhadap kota Ashrafieh Sahnaya merupakan pesan kepada pemerintah baru Suriah, yang dipimpin oleh Presiden sementara Ahmed al-Sharaa.

“Israel berharap mereka bertindak untuk mencegah bahaya bagi komunitas Druze,” katanya.

Kepala angkatan bersenjata Israel kemudian memerintahkan militer untuk bersiap-siap menyerang target-target pemerintah Suriah, jika komunitas Druze menghadapi lebih banyak kekerasan.

Para pemimpin Druze Suriah telah berulang kali menolak intervensi Israel dan menyatakan kesetiaan mereka kepada pemerintahan Suriah.

Kekerasan terbaru meletus pada hari Selasa dengan bentrokan antara kelompok Druze dan Sunni di daerah yang didominasi Druze di Jaramana.

Konflik ini dipicu oleh sebuah klip audio yang menyerang Nabi Muhammad yang beredar di media sosial. Diduga seorang pemimpin Druze turut berperan dalam rekaman yang beredar tersebut

BACA JUGA:Misi Pendaratan Berawak di Bulan oleh China, CMSA: Target Mendaratkan Astronot pada 2030

BACA JUGA:Ancaman China kepada Negara yang Kerja Sama dengan AS: Kalau Merugikan, Kami Tindak Tegas.

Namun, otoritas spiritual komunitas Druze di Jaramana mengutuk isi dari rekaman tersebut. Mereka mengelak dan menyebut  rekaman tersebut dibuat untuk menghasut dan menabur perpecahan di Suriah. 

Para penguasa baru Suriah, yang diisi mantan pejuang oposisi yang memimpin pemberontakan yang menggulingkan penguasa lama Bashar al Assad, telah berjuang untuk mempertahankan keamanan bagi kaum minoritas di negara tersebut.

Bahkan pemerintahan baru Suriah telah mendorong persatuan dan inklusivitas nasional. Sejak al-Assad digulingkan pada bulan Desember, Israel telah melancarkan ratusan serangan ke Suriah.

Insiden-insiden terbaru ini hanya meningkatkan ketegangan sektarian di Suriah. Dimana kelompok-kelompok minoritas sudah berada dalam keadaan was-was menyusul pertumpahan darah yang mengerikan bulan lalu.

Setelah para loyalis al-Assad dari komunitas Alawite bentrok dengan pasukan keamanan pada bulan Maret, ratusan orang terbunuh dalam gelombang serangan main hakim sendiri di wilayah utara gubernuran Tartous dan Latakia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait