PBB Tolak Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza ke Mesir hingga Indonesia

Ia mengkritik aktivitas kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga sipil Palestina, serta menyoroti eskalasi serangan militer yang terjadi di wilayah itu.

"Kami sangat prihatin dengan memburuknya situasi di Tepi Barat, termasuk meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel dan serangan yang menghancurkan infrastruktur serta jalan-jalan di Jenin dan sekitarnya," ujar Dujarric.

BACA JUGA: Kenaikan Status RS GSM di Ujoh Bilang Mahulu Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat

BACA JUGA: Pemkot Samarinda Rencanakan Pengembangan Destinasi Wisata Berkolaborasi dengan Budaya Lokal

Operasi militer Israel sejak 21 Januari di Jenin telah menewaskan sedikitnya 16 warga Palestina.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) juga melaporkan kerusakan signifikan di wilayah kamp pengungsi Tulkarm akibat serangan udara yang dilancarkan pasukan Israel.

"Rumah sakit bukanlah target serangan dan harus dilindungi setiap saat," tegas Dujarric, merujuk pada pengepungan Rumah Sakit Pemerintah Tulkarm oleh pasukan Israel.

Ketegangan di Gaza yang dipicu perang antara Israel dan Hamas sejak Oktober 2023 telah menyebabkan korban jiwa yang sangat besar. 

BACA JUGA: Jeruk Santang dan Alpukat Banyak Diminati untuk Parcel Buah di Hari Raya Imlek

BACA JUGA: Pemkab PPU Siap Hibahkan Anggaran untuk Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 47.300 warga tewas, sementara 111.500 lainnya terluka akibat konflik tersebut.

Kesepakatan gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari 2025 berhasil menghentikan kekerasan, namun dampak perang masih dirasakan, terutama oleh warga sipil Palestina. 

Dalam laporan terbaru, Mahkamah Internasional (ICJ) juga menegaskan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina melanggar hukum internasional dan menyerukan pengosongan permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber: