Bankaltimtara

Rp300 Ribu-Rp700 Ribu Sekali 'Main', PSK di Sekitar IKN Nusantara Bisa Layani 5 Pria dalam Sehari

Rp300 Ribu-Rp700 Ribu Sekali 'Main', PSK di Sekitar IKN Nusantara Bisa Layani 5 Pria dalam Sehari

Tangkapan layar transaksi prostitusi online di sekitar IKN Nusantara wilayah PPU.-istimewa-

PENAJAM PASER UTARA, NOMORSATUKALTIM - Para pekerja seks komersial (PSK) di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mampu melayani lebih dari 1 pria hidung belang dalam sehari dengan tarif mulai Rp300 ribu hingga Rp700 ribu untuk sekali kencan.

Bahkan, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kabupaten PPU, Rakhmadi menyebut, sesuai keterangan PSK dalam sehari ada yang bisa melayani 5 pelanggan.

Jika Rp300 ribu sekali kencan, setidaknya dalam sehari PSK tersebut dapat mengantongi Rp1,5 juta.

Sementara dalam melayani pria, mereka menyewa penginapan di sekitar IKN Nusantara. "Biaya penginapannya di guest house untuk sehari Rp300 ribu," terang Rakhmadi, Rabu 9 Juli 2025.

BACA JUGA: Heboh Kabar Prostitusi Online Marak di IKN, Begini Tanggapan Satpol PP PPU

Keberadaan PSK di IKN Nusantara belakangan ini marak, khususnya di wilayah Kecamatan Sepaku. Satpol PP Kabupaten PPU mencatat setidaknya 66 PSK terjaring dalam razia masif yang dilakukan kurun waktu 2025 ini.

"Mereka sebagian besar berasal dari luar Kaltim. Ada dari Makassar, Surabaya, Yogyakarta. Tapi ada juga yang kami dapati dari Balikpapan dan PPU," terangnya.

Sedangkan untuk pelanggannya, yakni sebagian besar pekerja di IKN Nusantara. Para PSK ini menawarkan jasa melalui aplikasi MiChat.

"Ada yang offline, yang mana pria datang langsung dan melakukan transaksi. Setidaknya terdapat 14 guest house (penginapan, Red) dan hotel tempat para pelaku praktik prostitusi ini stay (tinggal menyewa kamar) untuk menjajakan diri," ujar Rakhmadi.

BACA JUGA: Hasil Razia di MiChat, 30 Orang Penyedia Layanan Seksual di Sekitar IKN Dipulangkan

Dia mengatakan, para PSK ini datang ke IKN Nusantara memang sengaja datang untuk menjajakan diri.

"Mereka datang memang untuk berjualan (prostitusi). Adapun informasi yang diperoleh jika banyak pekerja di IKN yang butuh pelayanan. Bukan karena dijebak. Para PSK dalam transaksi dilakukan mandiri, bukan terorganisir melalui perantara mucikari," ujarnya.

Keberadaan mereka sendiri setidaknya telah berlangsung sekira 2 tahun seiring hadirnya IKN Nusantara.

Mereka yang terjaring terjaring operasi Satpol PP, selain dilakukan pendataan administratif, juga diminta meninggalkan Kabupaten PPU.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait