Bankaltimtara

Tinggi Badan Tak Melulu soal Genetik, Kualitas Tidur Bisa Pengaruhi Pertumbuhan Anak

Tinggi Badan Tak Melulu soal Genetik, Kualitas Tidur Bisa Pengaruhi Pertumbuhan Anak

Tinggi badan anak tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tapi juga faktor kualitas tidur.-(Ilustrasi/ Freepik)-

Meski faktor genetik tetap berperan, kualitas tidur terbukti menjadi salah satu aspek yang tak boleh diabaikan oleh orangtua dalam pola asuh anak

Anak yang tidur tidak cukup atau tidak nyenyak juga cenderung memiliki kadar melatonin yang rendah. 

BACA JUGA: Pemkot Balikpapan Rencanakan Pemasangan CCTV di Seluruh Kelas, Orang Tua Kini Bisa Ikut Memantau

BACA JUGA: Psikolog: Orang Tua Perlu Ajarkan Anak Berpikir Kritis dalam Menggunakan AI

Padahal, hormon melatonin berperan penting dalam mengatur siklus tidur dan memberikan sinyal ke otak kapan tubuh harus tidur dan bangun.

"Jadi, dengan tidur yang cukup, kualitasnya terjaga, ya itu metabolismenya lebih baik, maka risiko obesitas, risiko dia untuk kena diabetes di kemudian hari saat dewasa bisa lebih rendah," ujar Yuni.

Ia juga menambahkan bahwa penurunan hormon melatonin bisa memicu kenaikan hormon kortisol, yaitu hormon stres. 

Efeknya bisa terlihat langsung pada perilaku anak yang mudah rewel, sensitif, dan emosional.

BACA JUGA: Jangan Buru-buru Divonis 'Nakal'! Perilaku Negatif Anak Bisa Dipicu Masalah Pencernaan

BACA JUGA: Kekerasan Anak di Kukar Capai 197 Kasus, Didominasi Kekerasan Seksual

"Hormon kortisol kan mempengaruhi stres, juga emosi, mood. Ketika kurang tidur makanya nyambungnya ke sana deh," katanya.

Dengan memahami pentingnya kualitas tidur dalam mendukung pertumbuhan dan kesehatan jangka panjang, orangtua diharapkan lebih memperhatikan rutinitas tidur anak sejak dini. 

Tidur bukan hanya waktu istirahat, tetapi juga momen krusial bagi tubuh anak untuk tumbuh optimal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait