Psikolog: Orang Tua Perlu Ajarkan Anak Berpikir Kritis dalam Menggunakan AI
Ilustrasi anak menggunakan AI-Istimewa / AI generate-
“Diskusikan dengan anak mengenai nilai kejujuran, dan bagaimana menggunakan AI secara bertanggung jawab. anak harus tahu bahwa menyalin jawaban tanpa memahami maknanya bukanlah hal yang benar,” kata Adityana, yang juga merupakan anggota Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia).
Menurutnya, pendampingan orang tua juga mencakup keterlibatan dalam proses penggunaan teknologi itu sendiri.
BACA JUGA : Bumbu Dapur Wajib ini Ternyata Meningkatkan Risiko Depresi, Kok Bisa?
Orang tua dianjurkan untuk mengenal aplikasi-aplikasi yang digunakan anak, memeriksa keamanan kontennya, serta berdialog secara terbuka tentang manfaat dan risikonya.
“Orang tua tidak cukup hanya menjadi pengawas, tapi harus menjadi pendamping aktif. Tanyakan pada anak: apa yang kamu pelajari dari AI hari ini? Apakah kamu setuju dengan jawabannya? Mengapa?” ujarnya.
Adityana juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan waktu anak antara menggunakan teknologi dan aktivitas lainnya.
Terlalu banyak waktu di depan layar dapat menyebabkan kelelahan mata, gangguan tidur, serta menurunkan kualitas interaksi sosial anak.
Ia menyarankan agar keluarga membuat jadwal harian yang seimbang, yang mencakup waktu belajar, waktu bermain, aktivitas fisik, serta interaksi langsung dengan keluarga dan teman sebaya.
BACA JUGA : Apa Itu Pneumonia Ganda? Penyakit yang Diderita Paus Fransiskus
“Anak-anak tetap perlu ruang untuk bergerak, bermain di luar rumah, dan berinteraksi secara nyata. Ini penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka,” ujarnya.
Di sisi lain, orang tua juga disarankan lebih selektif dalam memilih aplikasi atau platform AI yang digunakan anak.
Pastikan aplikasi tersebut telah melalui pengujian keamanan, memiliki pengaturan kontrol orang tua, dan menyajikan konten yang sesuai dengan usia pengguna.
“Sebisa mungkin menghindari aplikasi yang tidak jelas sumbernya, atau yang menampilkan konten yang tidak berfungsi. Keamanan digital adalah tanggung jawab bersama antara orang tua dan penyedia teknologi,” tegasnya.
BACA JUGA : Jangan Buru-buru Divonis 'Nakal'! Perilaku Negatif Anak Bisa Dipicu Masalah Pencernaan
Menutup keterangannya, Adityana mengajak orang tua untuk menjadikan perkembangan AI sebagai peluang untuk membentuk generasi yang tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
