Bankaltimtara

AS Kenakan Tarif Masuk 32 Persen untuk Indonesia, Ini Dampaknya terhadap Rupiah

AS Kenakan Tarif Masuk 32 Persen untuk Indonesia, Ini Dampaknya terhadap Rupiah

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS tertekan kenaikan tarif masuk impor negeri Paman Sam terhadap komoditas Indonesia.-(Ilustrasi/ Antara)-

Menanggapi kebijakan tersebut, analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai nilai tukar rupiah akan mengalami tekanan signifikan.

Indonesia (mendapatkan tarif) 32 persen. Rupiah bakalan tertekan berat sebagai salah satu negara yang dikenakan tariff reciprocal besar,” kata Lukman dikutip dari Antara, Kamis (3/4/2025).

BACA JUGA: Segera Bayar Pajak Kedaraan, Samsat Paser akan Bebaskan Denda selama Libur Lebaran

BACA JUGA: Interkoneksi Antarkabupaten PPU-Kubar Disinggung saat Open House Pemprov Kaltim

Ia memperkirakan bahwa kurs rupiah akan mengalami pelemahan lanjutan akibat sentimen negatif pasar yang dipicu oleh kebijakan tarif agresif dari AS. 

“Rupiah diperkirakan akan kembali melemah hari ini, besar kemungkinan akan volatile dan melibatkan intervensi Bank Indonesia. Indeks dolar AS terpantau volatile menyusul kebijakan tarif imbal balik Trump yang sedang diumumkan terlihat lebih agresif dari yang diperkirakan. Sentimen pasar saat ini sangat negatif dan risk off, BI akan intervensi,” ujarnya.

Pada pembukaan perdagangan Kamis pagi, nilai tukar rupiah tercatat melemah sebesar 59 poin atau 0,36 persen menjadi Rp16.772 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.713 per dolar AS. 

Berdasarkan analisis pasar, kisaran nilai tukar hari ini diprediksi berada di level Rp16.600 hingga Rp16.900 per dolar AS.

BACA JUGA: Rekor! Hari Kedua Lebaran, Harga Emas Antam Naik Rp20 Ribu Jadi Rp1.826.000 per Gram

BACA JUGA: Harga BBM Shell, BP, Vivo Turun per 1 April 2025, Cek Daftarnya!

Kebijakan tarif ini dipandang berpotensi memperburuk defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat, sekaligus memberikan tekanan tambahan terhadap stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: