Tak Punya Bidan, Ibu Hamil Kampung Inaran Berau Harus Dirujuk ke Kampung Tetangga
Ilustrasi Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kampung Inaran, Kecamatan Sambaliung.-(Ilustrasi/ AI)-
BERAU, NOMORSATUKALTIM - Warga Kampung Inaran, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau hingga saat ini masih menghadapi keterbatasan layanan kesehatan untuk ibu dan anak.
Kondisi ini diakibatkan oleh ketiadaan tenaga bidan di wilayah tersebut, sehingga ibu hamil maupun warga yang hendak melahirkan harus dirujuk ke kampung terdekat, yakni Pegat Bukur.
Kepala Kampung Inaran, Amirullah, menegaskan bahwa persoalan layanan kesehatan di wilayahnya bukan karena tidak adanya tenaga medis sama sekali. Saat ini, Puskesmas Pembantu (pustu) masih diisi oleh tenaga mantri yang melayani kebutuhan kesehatan dasar masyarakat.
“Kalau dibilang tidak ada tenaga kesehatan itu tidak betul. Kami ada mantri yang bertugas di pustu. Yang tidak ada itu bidan,” ujar Amirullah saat dikonfirmasi melalui via seluler, Rabu (17/12/2025).
BACA JUGA: Jelang Libur Nataru 2025, Pemkab Berau Siagakan Layanan Kesehatan 24 Jam
BACA JUGA: Anggaran Dipangkas, Program BPJS Kesehatan Gratis Tetap Jalan
Menurut Amirullah, absennya bidan membuat pelayanan khusus bagi ibu hamil dan persalinan tidak dapat dilakukan di wilayahnya. Warga pun diarahkan untuk memeriksakan kehamilan hingga proses melahirkan ke Kampung Pegat Bukur yang dinilai paling dekat dan masih mudah untuk dijangkau.
“Kalau mau periksa kehamilan atau melahirkan, kami disarankan ke kampung sebelah di Pekat Bukur. Bidan sebelumnya sudah dipindahkan ke Segah karena mendapat SK P3K di sana,” kata Amirullah.
Ia menjelaskan, meski mantri masih dapat menangani layanan kesehatan umum, namun untuk pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dinilai kurang tepat jika sepenuhnya ditangani oleh tenaga laki-laki. Terlebih untuk tindakan seperti pelayanan keluarga berencana (KB) atau suntik KB.
“Untuk menangani ibu-ibu, terutama tindakan suntik KB, rasanya tidak cocok kalau ditangani mantri. Karena itu, pasien yang membutuhkan bidan kami rujuk ke Kampung Pegat Bukur,” katanya.
BACA JUGA: Mikroplastik Ditemukan di Urin Ibu Hamil, Pakar Peringatkan Ancaman Kesehatan
BACA JUGA: Daftar Lengkap 21 Penyakit dan Layanan Medis yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
Sebagai solusi jangka panjang, Pemerintah Kampung Inaran telah menyiapkan langkah dengan mendorong lahirnya tenaga bidan dari warga setempat.
Saat ini, terdapat warga Kampung Inaran yang sedang menyelesaikan pendidikan profesi bidan dan diharapkan nantinya dapat kembali mengabdi di kampung sendiri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

