Hobi Menonton Film atau Serial Drama secara Maraton? Ini Dampak Buruknya Bagi Kesehatan

Sabtu 08-02-2025,17:47 WIB
Reporter : Didik Eri Sukianto
Editor : Didik Eri Sukianto

 

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM – Di era teknologi digitl saat ini, film atau drama tidak lagi harus ditonton di televisi, melainkan bisa dengan mudah diakses melalui gadget.

Kemudahan tersebut membuat penggemar film atau drama bisa mempunyai banyak pilihan serta kemudahan waktu dan tempat menonton.

Namun, dengan kemudahan tersebut bisa membuat seseorang kecanduan. Bahkan bisa menonton secara maraton atau terus menerus hingga lupa waktu.

Menurut Dr Rajiv Mehta, wakil pemimpin bagian psikiatri di Rumah Sakit Sir Ganga Ram di India dikutip Antara dari Hindustan Times, Sabtu (8/2/2025), kebiasaan menonton film atau serial drama secara maraton sampai lupa waktu bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

BACA JUGA: Waspada Skincare Bermerkuri, Kenali Ciri-cirinya Berikut Ini..

BACA JUGA: Penting untuk Anak, Berapa Lama Waktu Tidur Siang yang Ideal?

Platform digital membuat orang terus tergoda untuk menonton menunda dengan "beberapa menit lagi" atau "satu episode lagi".

Menurut Rajiv, tayangan-tayangan dibuat sedemikian rupa sehingga berakhir dengan keadaan yang membuat penasaran dan penonton tidak ingin menunggu lebih lama kelanjutan ceritanya.

“Terutama ketika episode berikutnya tersedia dengan mudah, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menonton lebih lanjut," kata Rajiv.

Dia menyampaikan, bahwa menonton tayangan secara maraton memberikan aliran dopamin terus menerus, membuat penonton merasa senang dan memperkuat perilaku tersebut.

BACA JUGA: Cukai Diberlakukan Juli 2025, Berikut Efek Samping Minuman Berpemanis dalam Kemasan

BACA JUGA: Studi Buktikan Daging Olahan dan Alkohol Mampu Tingkatkan Risiko Kanker

Bagi sebagian orang, kata dia, menonton secara maraton merupakan metode untuk melepaskan diri dari stres, kebosanan, emosi yang tidak diinginkan, atau melupakan masalah.

Bahkan, kadang seseorang menonton karena tekanan teman sebaya dan untuk validasi sosial.

Kebiasaan menonton secara maraton, kata dr Rajiv, dapat disamakan dengan kecanduan jangka pendek, yang bisa menghambat kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan.

“Kebiasaan ini bisa memunculkan dampak buruk bagi kesehatan, antara lain karena memicu gaya hidup yang tidak banyak bergerak,” jelasnya.

BACA JUGA: Mimpi Punya Body Slim tapi Malas Olahraga? Pakar Fitnes Sarankan 3 Tips Sederhana

BACA JUGA: Waspada 8 Dampak Buruk Kesehatan jika Konsumsi Durian Secara Berlebihan

Hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan, hubungan antarpersonal atau sosial, hingga berkaitan dengan pekerjaan.

Lalu, apabila menonton pada malam hari, maka sudah dipastikan akan membuat sesorang begadang.

Hal ini akan pola tidur dengan konsekuensi lebih lanjut, seperti kelelahan, gangguan fungsi kognitif, gangguan suasana hati, kecelakaan, dan kinerja yang buruk.

Menonton secara maraton menyita sebagian besar waktu, membuat orang kehilangan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyehatkan seperti berolahraga atau tidur tepat waktu.

BACA JUGA: Tujuh Tahun Buron, Mantan Anggota DPRD Kukar Ditangkap

BACA JUGA: Kehadiran IKN Jadi Peluang Pemkab Paser untuk Suplai Kebutuhan Ikan

Menurut dr Rajiv, kondisi yang demikian dapat memicu obesitas, nyeri sendi, serta risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.

"Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan merupakan penyebab dan akibat dari kebiasaan menonton berlebihan," katanya.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut dampak buruk bagi kesehatan fisik.

Nyeri Sendi atau Nyeri Punggung

 

Kondisi fisik mungkin dapat terganggu akibat kebiasaan menonton film atau serial drama secara maraton.

BACA JUGA: Persiba Bawa Modal Bagus saat Tandang ke Markas Sumut United

BACA JUGA: Ducati GP24 Hentikan Dominasi Yamaha M1 di Tes Resmi MotoGP 2025 Hari Ketiga

Posisi tubuh yang salah ketika sedang menonton dapat menyebabkan tulang belakang menjadi bermasalah dan berujung pada nyeri punggung.

Risiko Penyakit Jantung

Kekurangan aktivitas fisik akibat kecanduan nonton film juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, juga dapat menyebabkan lingkar pinggang yang membesar. Apalagi saat menonton sambil mengonsumsi camilan seperti junk food.

BACA JUGA: Pilkada Kukar 2024: Gugatan Paslon 02 Ditolak MK, Akademisi Unikarta Sebut Penyebabnya

BACA JUGA: Perlu Biaya Rp 168 Miliar angkat PPPK Penuh Waktu, Pemkab PPU Masih Pikir-Pikir

Dampak Buruk Terhadap Mata

 

Pengaruh buruk utama dari menatap layar televisi atau gadget adalah kesehatan mata karena mata tidak terlepas dari layar televisi atau gadget secara terus menerus.

1. Iritasi Mata

Saat menatap layar,palagi dalam waktu yang lama, jumlah kedipan mata biasanya berkurang secara signifikan. Hal ini bisa menyebabkan mata kering dan iritasi.

Diketahui, kedipan mata berfungsi untuk menyebarkan air mata secara merata di permukaan mata dan menjaga kelembaban sehingga jika jarang berkedip, permukaan mata menjadi kering atau bisa iritasi.

BACA JUGA: Paser Belum Punya Tempat Pelelangan Ikan, Pemkab akan Susun Studi Kelayakan Lokasi

BACA JUGA: Konservasi Pulau Kecil di Berau jadi Kewenangan Provinsi

2. Sindrom Penglihatan Komputer

 

Menonton film atau serial drama dalam waktu yang lama, terutama dari jarak yang sangat dekat, dapat menyebabkan sindrom penglihatan komputer.

Gejalanya meliputi; mata Lelah, pandangan kabur, mata kering; sakit kepala, nyeri leher dan bahu.

 

Kondisi ini terjadi karena mata dipaksa untuk fokus pada objek yang sama dalam waktu lama, terutama jika layar berada terlalu dekat. Sinar biru yang dipancarkan oleh layar digital juga dapat memperparah kondisi ini.

BACA JUGA: Ketua DPRD Mahulu Berharap Program TMMD Menyentuh Hingga Wilayah Perbatasan

BACA JUGA: Cuaca Buruk, Speed Boad Terbalik di Nunukan, 4 Penumpang Tewas

3. Rabun Jauh (Myopia)

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dan jarak dekat dengan layar dapat memicu peningkatan risiko rabun jauh.

Sementara itu, dilansir dari laman Klikdoter, kebiasaan nonton film maraton dalam satu waktu akan berdampak bagi kesehatan mental, berikut beberapa bahayanya:

 

Kecanduan

Otak akan memproduksi dopamin, yaitu sebuat zat kimia yang menaikkan rasa senang, bahagia, dan gembira apabila seseorang sedang melakukan aktivitas yang disukai.

BACA JUGA: Pengecer LPG Subsidi Wajib jadi Subpangkalan, DPRD Balikpapan Usulkan Buat Regulasi Tegas

BACA JUGA: Imbas Sidang Gugatan Pilkada 2024 Masih Bergulir, Pelantikan Kepala Daerah di Balikpapan Diundur

Pelepasan dopamin ini memicu perasaan senang dan “high” seperti sedang mengonsumsi obat-obatan.

Akibatnya, perilaku dan pikiran ketika diulang dari waktu ke waktu dapat menjadi kebiasaan yang sebenarnya akan sulit diubah.

Mengganggu Hubungan Sosial

Kebiasaan menonton film atau serial drama secara terus menerus dapat memengaruhi hubungan seseorang dengan orang lain, tujuan hidup, bahkan komitmen dengan orang lain.

BACA JUGA: Hamas Mau Pers Kawal Kebijakan Pemerintah Kaltim

BACA JUGA: Pembobol Rumah Warga di Samarinda Seberang Diringkus, Curi 40 Gram Emas

Hal itu dikarenakan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain menjadi terbatas karena asyik menonton film atau serial drama.

Bahkan bisa mengabaikan hal-hal yang dianggap penting dalam sebuah hubungan, baik dengan pasangan, teman atau hubungan sosial lainnya.

Lalu ketikan diminta berhenti, dapat menjadi defensif dan mudah tersinggung.

Depresi dan Gelisah

BACA JUGA: DPD RI Minta Masukan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim

BACA JUGA: Rumah Ketua PP Japto Soerjosoemarno Digeledah KPK, Terkait Kasus Apa?

Menonton film atau serial drama secara maraton, juga dapat menyebabkan depresi dan kegelisahan.

Sebuah penelitian menemukan orang yang menonton televisi lebih sering akan mengalami depresi dan kegelisahan.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh isolasi diri ketika menonton.

 

Kategori :