Waspada Sering Konsumsi Makanan Manis saat Berbuka Ancam Kesehatan
Waspada Sering Konsumsi Makanan Manis saat Berbuka Ancam Kesehatan-(istimewa)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa kebiasaan masyarakat yang sering mengonsumsi makanan manis saat berbuka puasa dapat membahayakan kesehatan, salah satunya meningkatkan risiko obesitas dan penyakit tidak menular lainnya.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa jika tidak diwaspadai, konsumsi makanan manis yang berlebihan bisa menimbulkan berbagai penyakit, termasuk diabetes, gangguan metabolisme, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
"Kebiasaan makan makanan manis sering terlihat saat masyarakat memesan minuman, seperti teh di kafe atau restoran," ujarnya dikutip dari Antara, Minggu (9/3/2025).
Menurutnya, banyak orang tidak menyadari bahwa teh atau minuman lain yang mereka pilih sering kali mengandung gula dalam jumlah tinggi, yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus tanpa kontrol.
BACA JUGA : Pemanis Buatan dalam Soda Diet Ternyata Meningkatkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Selain itu, kebiasaan lain yang umum ditemukan adalah mengonsumsi makanan manis secara berlebihan untuk mengatasi rasa lapar setelah berpuasa.
Hidangan takjil seperti es buah, kolak, dan minuman manis kerap menjadi pilihan utama saat berbuka.
Sayangnya, konsumsi yang tidak terkontrol bisa meningkatkan kadar gula darah secara signifikan dan memicu resistensi insulin.
"Dalam ajaran Nabi Muhammad SAW, kurma adalah contoh makanan manis yang dianjurkan. Kurma memang memiliki rasa manis, tetapi tetap aman bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Ini yang sebaiknya kita perhatikan," tambahnya.
BACA JUGA : Penelitian: Puasa Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Nadia menegaskan bahwa masyarakat tetap dapat menikmati takjil manis, tetapi harus dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang tidak berlebihan
Hal serupa juga berlaku pada konsumsi makanan asin yang bisa berdampak pada tekanan darah jika dikonsumsi secara berlebihan.
Konsumsi garam yang tinggi berisiko menyebabkan tekanan darah tinggi yang berujung pada penyakit jantung dan stroke.
Ia juga mengingatkan bahwa makanan yang dimasak di rumah sering kali mengandung lebih banyak garam karena dibuat dalam porsi besar, sehingga masyarakat perlu lebih bijak dalam mengontrol penggunaannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

