Rawat Kawasan Pusat Seni dan Revitalisasi Bangunan Bersejarah, Wujud Komitmen Lestarikan Budaya Lokal
Bupati Berau Sri Juniarsih-Rizal/Nomorsatukaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus berupaya dalam merawat dan melestarikan kesenian serta budaya lokal yang ada di Bumi Batiwakkal.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas mengatakan, upaya tersebut dilakukan melalui dua program unggulan sebagai langkah strategis untuk memastikan kekayaan budaya daerah tidak hanya terjaga, tetapi juga mampu menjadi daya tarik wisata sejarah dan budaya.
Dua program utama tersebut mencakup pembangunan kawasan terpadu pusat seni, budaya, dan kreativitas dalam bentuk taman budaya, serta revitalisasi bangunan bersejarah, seperti keraton dan makam adat.
“Seperti di Sambaliung, kami telah melaksanakan revitalisasi cagar budaya Keraton Sambaliung," kata Bupati Sri Juniarsih, Selasa 5 Agustus 2025.
Ia berharap, upaya ini dapat meningkatkan kenyamanan dan menarik perhatian publik agar ada upaya bersama dalam merawat bangunan yang menyimpan benda-benda bersejarah.
"Revitalisasi Keraton Sambaliung bukan hanya untuk memperindah bangunan, tetapi juga untuk menjadikannya sebagai ikon wisata sejarah di Kabupaten Berau," ujarnya.
Menurutnya, peninggalan bersejarah tersebut memiliki nilai penting dalam membentuk identitas masyarakat Berau yang kaya akan warisan budaya.
“Revitalisasi itu kami lakukan karena kami melihat potensi Sambaliung sebagai ikon wisata sejarah Kabupaten Berau. Potensi ini harus kita rawat bersama agar tidak musnah ditelan usia,” tuturnya.
Pemkab Berau turut mendorong peran aktif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, kelompok pengelola pariwisata, pelaku usaha wisata, serta masyarakat umum untuk bersatu padu merawat kekayaan budaya yang ada.
“Hal ini penting, mengingat posisi Kabupaten Berau sebagai salah satu mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN) di sektor kepariwisataan dan kebudayaan. Bukan hanya wisata alam, tetapi juga wisata sejarah yang saat ini sedang kami kembangkan,” terangnya.
Bupati menjelaskan, bahwa dua program unggulan tersebut diarahkan untuk memberikan ruang lebih luas bagi pelaku seni dan budaya lokal dalam mengekspresikan kreativitasnya.
"Dengan adanya taman budaya dan pusat kreativitas, Pemkab berharap generasi muda bisa lebih dekat dan bangga terhadap budaya sendiri," jelasnya.
Selain itu, dengan adanya fasilitas tersebut, generasi muda tidak hanya menjadi penikmat, tetapi juga pelaku aktif dalam pelestarian budaya.
"Kita ingin menciptakan ekosistem kebudayaan yang hidup dan berkelanjutan,” tandasnya. (ADV/PROKOPIM BERAU)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
