Penyaluran BLT Menyasar Fakir Miskin, Anak Yatim Piatu dan Lansia Telantar
Bupati Berau, Sri Juniarsih-Rizal/Nomorsatukaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menunjukkan kepeduliannya terhadap kelompok masyarakat paling rentan melalui penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada triwulan pertama tahun 2025.
Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, program bantuan ini merupakan bagian dari 18 program prioritas yang telah dicanangkan bersama Wakil Bupati Berau, Gamalis. Bantuan sosial tersebut sudah mulai disalurkan sejak Mei 2025.
"Program ini menyasar fakir miskin, anak yatim piatu, serta lansia telantar sebagai bentuk perlindungan sosial yang konkret dan berkelanjutan," kata Bupati Sri, Kamis 24 Juli 2025.
Ia menjelaskan, bantuan ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang tergolong tidak mampu.
"Kami ingin memastikan bahwa mereka yang paling membutuhkan tidak tertinggal dalam proses pembangunan,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Berau, Iswahyudi, mengatakan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari program unggulan yang telah berjalan selama lima tahun terakhir.
Bantuan disalurkan kepada penerima di 10 kelurahan dan 100 kampung di seluruh wilayah Kabupaten Berau. “Untuk kelurahan, penyaluran bantuan dikoordinir langsung oleh Dinas Sosial. Sementara di tingkat kampung, proses distribusi dilakukan oleh pemerintah kampung melalui Alokasi Dana Kampung (ADK),” terangnya.
Ia menjelaskan, pada triwulan pertama ini, setiap penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp1.500.000 untuk jangka waktu tiga bulan.
"Total penerima manfaat mencapai 900 lansia dan 375 anak yatim piatu, dengan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp1.912.500.000," jelasnya.
Dirinya mencontohkan, di Kelurahan Karang Ambun, terdapat 118 penerima manfaat yang terdiri dari 94 lansia dan 24 anak yatim.
"Total dana yang disalurkan khusus untuk wilayah ini mencapai Rp177 juta," bebernya. Penyaluran dilakukan melalui Bankaltimtara dengan sistem virtual account guna meminimalkan potensi kecurangan serta memastikan distribusi bantuan lebih transparan dan tepat sasaran.
Iswahyudi juga menyampaikan, bahwa penyaluran bansos sempat tertunda dari jadwal semula di awal April karena kendala teknis. Namun ia berharap penyaluran di masa mendatang dapat dilakukan lebih tepat waktu.
“Selain bantuan tunai, kami juga memastikan bahwa seluruh penerima bansos terdaftar dalam program BPJS Kesehatan Kelas III yang sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Namun jika ada yang memilih untuk naik kelas, maka biaya ditanggung secara mandiri,” pungkasnya. (ADV/PROKOPIM BERAU)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

