Samarinda Darurat Sampah Plastik, Wali Kota Pimpin Serukan Peduli Lingkungan
Wali Kota Samarinda, Andi Harun.-Top-Disway Kaltim
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 menjadi momentum bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk menggebrak kesadaran publik terhadap krisis polusi plastik.
Bertempat di halaman GOR Segiri, belum lama ini, Wali Kota Andi Harun memimpin Apel Bersama dan Aksi Pungut Sampah Plastik, menyerukan pentingnya tindakan nyata.
Andi Harun menegaskan bahwa tema global “Ending Plastic Pollution” sangat relevan dengan kondisi Samarinda. Kota ini, ujarnya, menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah plastik.
"Kalau kita tidak mengambil langkah serius, maka yang kita wariskan bukan kemajuan, tetapi kerusakan. Polusi plastik bukan isu kecil, ini ancaman nyata bagi keindahan kota dan keselamatan warga,” tegas Andi.
Data yang diungkap Wali Kota cukup mengejutkan. Sepanjang tahun 2024, Samarinda menghasilkan total 225.152,99 ton sampah, atau rata-rata 615,17 ton per hari.
Dari jumlah tersebut, sampah plastik menyumbang 12,94 persen, setara 29.134,79 ton per tahun atau sekitar 79,6 ton setiap hari.
"Tanpa langkah tegas dan komprehensif, tumpukan sampah ini akan jadi warisan kelam. Sungai tercemar, udara tidak sehat, dan kualitas hidup warga menurun. Ini bukan soal lingkungan semata, ini soal masa depan,” urainya, menekankan urgensi penanganan.
Perkuat Regulasi dan Kolaborasi Multi-Pihak
Sebagai bagian dari upaya konkret, Pemkot Samarinda kini tengah memperkuat regulasi pengelolaan sampah dan memperbarui kebijakan agar lebih adaptif terhadap tantangan zaman.
Tak hanya itu, kapasitas pengolahan sampah juga ditingkatkan agar tak lagi hanya bergantung pada transportasi, melainkan juga fokus pada pengurangan sumber dan pemanfaatan ulang.
Andi Harun juga menyerukan pentingnya kolaborasi multi-pihak.
Pemkot Samarinda menggandeng dunia usaha, komunitas masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk mendorong inovasi dalam pengurangan dan pemanfaatan kembali sampah plastik.
“Lingkungan hidup yang bersih, sehat, dan lestari adalah fondasi utama bagi kualitas hidup. Menjaga lingkungan masyarakat bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara,” katanya.
Seluruh perangkat daerah turut ambil bagian dalam Aksi Pungut Sampah Plastik di lingkungan masing-masing, yang kemudian dikumpulkan dan ditimbang di posko induk Dinas Lingkungan Hidup untuk dievaluasi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
