Kepindahan Aulia ke Gerindra Dianggap Strategi Politik Jangka Panjang
Aulia-Rendi saat di KPU Kukar.-dok/Ari/Disway Kaltim-
"Pak Aulia juga tentunya akan mempertahankan eksistensinya untuk maju di Pilkada mendatang,” jelasnya.
Ia menilai keinginan maju kembali pada periode berikutnya pasti menjadi pertimbangan bagi Aulia. Sama halnya dengan peluang sang wakil bupati yang juga memiliki basis politik sendiri.
“Apakah misalnya Aulia tetap ingin maju sebagai bupati dan wakil bupati Rendi Solihin juga ingin maju, itu wajar,” katanya.
Menurut Jumansyah, situasi politik PDI Perjuangan di Kukar cenderung meredup. Sehingga perpindahan ke Gerindra menjadi langkah yang dipandang lebih menguntungkan secara jangka panjang.
Ia melihat Gerindra sedang menjadi pusat berkumpulnya elite politik.
Jumansyah tidak mempersoalkan waktu perpindahan itu. Karena partai politik saat ini sudah tidak lagi menegaskan perbedaan ideologis.
Sehingga perpindahan dianggap sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat posisi di masa mendatang.
Baca Juga: Makin Diminati, Elit Politik Berebut Masuk Gerindra, Ini Alasannya Menurut Pengamat
"Partai politik itu tidak lagi mengedepankan wilayah-wilayah ideologis,” sindir Jumansyah.
Meski begitu ia tetap menyebut bahwa berpindahnya Aulia dianggap tidak etis secara politik.
“Agak tidak etis secara politik karena kita tahu penyokong utama beliau adalah PDI Perjuangan,” katanya.
Jumansyah menyampaikan bahwa ketepatan langkah itu masih bersifat subjektif karena kondisi politik terus berubah.
Ia menilai peta kekuasaan di Kaltim saat ini lebih ditentukan oleh figur dibandingkan kekuatan partai
Ia menambahkan bahwa pergerakan elite menuju Gerindra menunjukkan kecenderungan tokoh-tokoh yang mencari tempat aman untuk menata kekuatan menjelang kontestasi mendatang.
Menurutnya, pilihan Aulia untuk bergerak lebih awal merupakan bagian dari persiapan yang lazim dilakukan di Kukar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
