Bankaltimtara

Libatkan 113 Sejarawan, Fadli Zon Jamin Penulisan Sejarah Ulang Indonesia Terbebas dari Penafsiran Tunggal

Libatkan 113 Sejarawan, Fadli Zon Jamin Penulisan Sejarah Ulang Indonesia Terbebas dari Penafsiran Tunggal

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.-(Mayang)-Disway Kaltim

BACA JUGA : Pusaran Air di Teluk Balikpapan Dikonfirmasi sebagai Waterspout, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem!

"Teori Buya Hamka dan para ulama NU pada sidang 1963 kini terbukti. Adanya temuan situs Bongal di Sumatera Utara, jadi ini pertanda bahwa Islam sudah hadir di Indonesia sejak abad ke-7 Masehi, jauh sebelum teori lama yang menyebut abad ke-13. Jadi kita perlu menyesuaikan narasi sejarah kita agar lebih akurat,” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya menyakinkan masyarakat dan berbagai kalangan, agar tidak perlu khawatir.

Sebab, niat baik daripada penulisan sejarah ini sebagai upaya melengkapi beberapa temuan dari beberapa tahun ini yang sudah seharusnya dipublikasikan.

"Yang menulis ini adalah para ahli di bidangnya. Tentunya kita tidak perlu ada kekhawatiran soal objektivitas." tutup Fadli Zon.

BACA JUGA : Fadli Zon Kunjungi Masjid Tertua di Samarinda, Siap Dukung Perawatan Cagar Budaya Berusia 144 tahun

Sebagai informasi, proyek penulisan ulang sejarah ini akan ditargetkan selesai pada HUT ke-80 Republik Indonesia nanti.

Penulisan ulang ini, akan terbagi pada 11 jilid yang dituliskan dalam satu draft buku besar oleh 113 penulis dari beragam latar belakang akademik.

Dibantu sebanyak 20 editor jilid, dan tiga editor umum.

Dalam rapat kerja yang sudah disepakati Kementerian Kebudayaan dengan Komisi X DPR RI pada 26 Mei 2025, anggaran proyek ini sudah ditetapkan akan membutuhkan dana sebesar Rp9 miliar.

BACA JUGA : Fadli Zon Resmikan Gedung BPK XIV di Kaltim, Dorong Akselerasi Kemajuan Budaya Lokal

Melansir Disway.id, ia menjelaskan ke-11 buku yang bakal diterbitkan bakal menceritakan sejarah awal mula Nusantara hingga Era Reformasi.

"Tentang buku, jilid 1 sejarah awal Nusantara. Jadi kita tidak sebut lagi prasejarah. Karena ini prasejarah ini mengacunya seolah-olah sejarah kita ini dimulai dari abad ke 4," kata Fadli.

 

Proyek ini nantinya akan menuliskan ulang 11 jilid buku penulisan sejarah berupa:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait