Bankaltimtara

Melacak Jejak Nieuwenhuis di Pedalaman Borneo: Dari Ekspedisi Kolonial Hingga Ingatan Kolektif

Melacak Jejak Nieuwenhuis di Pedalaman Borneo: Dari Ekspedisi Kolonial Hingga Ingatan Kolektif

Sampul buku di Pedalam Borneo versi terjemahan Bahasa Indonesia.-(Foto/ Dok. Pribadi)-

Penulis: Andreas O. W. Hului dan Andrianus O. W. Hingan

131 tahun yang lalu, tepatnya pada bulan Juni 1894. Dr. Anton Willem Nieuwenhuis bersama rombongannya melakukan ekspedisi ilmiah ke Kalimantan bagian Barat yakni Kapuas hingga Kalimantan bagian Timur yakni Boven Mahakam (baca: Mahakam Ulu) dan Samarinda. 

Dari perjalanan tersebut dihasilkan karya buku sebanyak 2 jilid yang berjudul In Centraal Borneo Reis Van Pontianak Naar Samarinda. 

Tahun 1994 Penerbit Gramedia bekerjasama dengan Borneo Research Council menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia berjudul Di Pedalaman Borneo Perjalanan dari Pontianak ke Samarinda 1894.

Meski buku dalam versi yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia lebih ringkas dan banyak foto-foto yang tidak dimuat sebagaimana buku aslinya yang berbahasa Belanda. Buku ini masih sangat layak dibaca oleh siapa saja yang menaruh perhatian serius terhadap sejarah Borneo terutama bagi generasi muda. 

Demikian, hal itu juga tidak mengurangi isi penting di dalam buku tersebut. Buku lawas semacam ini banyak menyimpan rahasia mengenai Borneo walaupun ditulis dalam sudut pandang kolonial

Namun, disayangkan buku semacam ini biasanya hanya tersimpan di dalam sudut-sudut rak berdebu di perpustakaan. Sepi peminat dan jarang dibuka, penerjemahan buku-buku lawas mengenai Borneo menjadi sangat penting, karena isi buku lawas banyak menyimpan kekayaan untuk diselami oleh kalangan muda. 

Jika penyebarluasan karya semacam ini tidak segera dilakukan, maka kita bukan hanya kehilangan teks, tetapi juga kehilangan ingatan kolektif yang menjadi pijakan penting dalam membangun kesadaran sejarah, sebab orang yang tidak belajar sejarah maka ia akan tercerabut dari akar sejarah moyangnya.

BACA JUGA: Kericuhan Massa: Analogi Kapal Induk dan Memimpin dengan Buku

Jejak Anton Willem Niewenhuis di Mahakam Ulu


Tim ekpedisi Mahakam terdiri dari Muhammad Raib, Ding Ledju dan Dr. Nieuwenhuis di Long Blu’u. Foto In Centraal Borneo: Reis van Pontianak naar Samarinda Volume II (hal. LXXII).-(Foto/ Istimewa)-

Nieuwenhuis adalah seorang Dokter berkebangsaan Belanda yang lahir pada 22 Mei 1864 di Papendrecht. Ia mengenyam pendidikan di Universitas Keraajan Belanda yakni Leiden antara tahun 1883 hingga 1889 untuk meraih gelar dari jurusan ilmu kedokteran. Selain ilmu kedokteran, Nieuwenhuis juga menguasai ilmu antropologi dan etnografi

Pada tahun 1890 ia masuk ke dalam angkatan bersenjata Kerajaan Hindia Belanda dan 2 tahun berikutnya ia dikirim ke Sambas sekarang masuk wilayah Kalimantan Barat sebagai perwira kedokteran.

Setelah menunaikan tugasnya di Sambas, setahun berselang tepatnya tahun 1893 ia mendapatkan biaya dari lembaga Maatschappij ter Bevordering van het Natuurkundig Onderzoek der Nederlansche Kolonien (Perhimpunan untuk Memajukan Penelitian di Daerah-Daerah Koloni Belanda). 

Ia ditugaskan untuk melakukan penelitian suku-suku yang ada di Borneo bagian Barat hingga Timur. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait