Bankaltimtara

Tahun Depan Kaltim Harus Swasembada Pangan, Kementan Bantu Anggaran Rp 500 Miliar

Tahun Depan Kaltim Harus Swasembada Pangan, Kementan Bantu Anggaran Rp 500 Miliar

Menteri Pertanian Amran Sulaiman dihadapan awak media usai rapat persiapan swa sembada pangan di Kodam VI Mulawarman Balikpapan, Kamis (8/5/2025).-salsabila/disway-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Kaltim ditargetkan mencapai swasembada pangan paling lambat tahun depan.

Untuk mewujudkan itu, pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran minimal Rp 500 miliar. Yang akan digunakan untuk mendukung berbagai program percepatan cetak sawah, optimalisasi lahan, perbaikan irigasi, serta distribusi alat dan mesin pertanian.

"Target kita paling lambat tahun depan. Kaltim tidak lagi mengambil beras dari daerah lain, justru akan mengirim ke daerah tetangga. Tahun depan sudah selesai," ucap Arman saat diwawancarai usai rapat koordinasi swasembada pangan di Balikpapan, pada Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, kebutuhan beras di Kalimantan Timur saat ini sekitar 450 ribu ton. Namun produksi nya baru mencapai 200 ribu ton.

BACA JUGA:Korban KMP Muchlisa Dapat Santunan, Gubernur Minta KSOP Tingkatkan Pengawasan Pelayaran

BACA JUGA:Gubernur Rudy Mas'ud Lantik 1.346 CPNS dan PPPK, Ini Petuah-petuahnya untuk ASN Baru

Untuk menutup selisih produksi dan kebutuhan tersebut, Kementerian Pertanian akan mendorong program intensifikasi dan ekstensifikasi.

Termasuk percepatan cetak sawah, optimalisasi lahan (OPLAH), penyediaan pupuk dan alsintan, serta modernisasi pertanian.

"Tahun lalu cuaca ekstrem, tetapi itu justru membuat kita lebih kuat dan cerdas. Produksi padi kita melonjak, tertinggi sejak Indonesia merdeka. Kita ingin dari tanam satu kali menjadi tiga kali. Itu mimpi kita," ujarnya.

Amran menyebut, sektor pertanian kini menjadi pilar utama ketahanan pangan dan penyerap tenaga kerja terbanyak dengan kontribusi 28,5% terhadap total tenaga kerja nasional.

Sepanjang triwulan I tahun 2025, sektor ini tumbuh 10,52%, tertinggi di antara sektor lain. Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produksi padi nasional melonjak 51,45% dan produksi jagung naik 39,02% dibandingkan tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Outsourcing Dinilai Tidak Memihak Pekerja, Akademisi Unmul Sarankan Regulasi Dievaluasi

Adapun cadangan beras pemerintah yang menyentuh rekor tertinggi dalam 23 tahun terakhir, mencapai 3,5 juta ton. Dalam empat bulan pertama 2025, serapan beras nasional mencapai 1,7 juta ton semuanya berasal dari hasil panen petani lokal tanpa impor.

Capaian tersebut juga tercermin dalam laporan Rice Outlook April 2025 oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), yang mencatat bahwa Indonesia memproduksi beras tertinggi di ASEAN, melampaui Vietnam dan Thailand.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: